KUNCI JAWABAN matematika kelas 8 Ayo Kita Berlatih 10.1 halaman 279 Bab 10
assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh selamat datang serta didik sekalian selamat datang di blog saya buat ini dimana blog yang kami buat ini berkaitan dengan dunia pendidikan yang mana blog yang kami buat ini akan khusus membahas tentang dunia pendidikan seperti contohnya mengenai pembahasan kunci jawaban dari berbagai mata pelajaran yang salah satunya yang kita bahas kali ini yaitu mengenai kunci jawaban kelas 8 smp.
Daftar Isi
Baca juga:
KUNCI JAWABAN matematika kelas 8 uji kompetensi 10
Baca juga:
Pembahasan soal Matematika Kelas 8 Ayo Kita Berlatih 10.1 Bab 10 Hal 279 Semester 2
assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh selamat datang adik-adikku sekalian diblog ilmu edukasi. kakak ucapkan terima kasih banyak telah memiliki belom ilmu edukasi dalam mencari kunci jawaban sebelum masuk pembahasan ada beberapa hal yang ingin kakak sampaikan terutama kakak ingin memperkenalkan blog yang kakak buat ini.
blog yang kakak buat ini bernama akan ilmu edukasi karena memang kakak ingin membuat membahas artikel yang ada di blog ini berkaitan tentang pendidikan salah satu yang kakak bahas yaitu tentang kunci jawaban dari berbagai mata pelajaran dan dari berbagai tingkatan baik itu sd smp sma smk ataupun kuliah.
Kami juga membahas mengenai kunci jawaban pelajaran, yang dapat temen temen akses jawaban tersebut di bawah ini, dimana pembahasan ini kami buat seupaya temen dapat menyelesaiakn tugas dengan tepat waktu dan memperoleh nilai yang memuskan
- Kunci jawaban PAI kelas 8
- Kunci jawaban MTK kelas 8
- Kunci jawaban Bahasa Inggris kelas 8
- Kunci jawaban IPA kelas 8
- Kunci jawaban PENJAS kelas 8
- Kunci jawaban Bahasa indonesia kelas 8
1. Suatu ketika Rohim merencanakan untuk menemui dua teman lamanya Wachid dan Dani. Rohim bingung untuk memutuskan teman manakah yang akan ditemui lebih dahulu. Dia memutuskan “Jika saya mendapati lampu merah pada rambu lalu lintas di depan, saya akan menemui Wachid lebih dahulu. Jika selain itu, saya akan menemui Dani lebih dahulu”. Lampu merah menyala selama 30 detik, lampu hijau menyala selama 27 detik, dan lampu kuning menyala selama 3 detik. Ketiga warna lampu tersebut berganti warna secara bergantian. Berikan komentar kalian, apakah cara yang digunakan Rohim tersebut fair atau t
Kunci jawaban:
1. Fair, karena lampu merah menyala salama 30 detik, lampu hijau+kuning selama 30 detik juga......
2. Jelaskan di antara benda-benda berikut yang bisa digunakan untuk memutuskan suatu hal yang melibatkan dua orang secara fair. Jika bisa jelaskan penyebabnya. Jika tidak bisa bagaimana caranya agar fair?
a. Koin (sisi angka dan gambar).
b. Kantong berisi 3 kelereng berbeda warna.
c. Dadu (6 sisi).
d. Kantong berisi 8 kelereng berwarna berbeda.
e. Spinner dengan 12 bagian (juring dengan ukuran sama, tetapi warna berbeda).
Kunci jawaban:
2. a. Koin. Koin memiliki 2 sisi yang tidak sama, dapat digunakan secara fair karena peluangnya adalah P = n : s = 1/2.
b. Kantong berisi 3 kelereng. P = n : s = 1/3. Tidak bisa. c. Dadu 6 sisi. Fair jika dan hanya jika setiap pemain memilih 3 angka dalam 6 mata dadu tersebut. Maka n = 3. P = n : s = 3/6 = 1/2. Pemain pertama dapat memilih bilangan ganjil dan pemain kedua dapat memilih bilangan genap atau aturan lainnya.
d. Kantong berisi 8 kelereng. Bisa jika dan hanya jika setiap pemain memilih 4 kelereng dari 8. Maka P = n : s = 4/8 = 1/2.
e. Spinner dengan 12 bagian. Bisa jika dan hanya jika setiap pemain memilih 6 dari 12 pilihan. Maka P = n : s = 6/12 = 1/2.
3. Eva melakukan percobaan penggelindingan dadu, kemudian mencatatnya sebagai berikut.
Percobaan penggelindingan dadu a. Berapa kali Eva melakukan percobaan penggelindingan dadu?
b. Eva mengatakan “jika saya menggelindingkan dadu sekali lagi, maka peluang munculnya mata dadu 3 lebih besar dari pada mata dadu 4”. Setujukah kalian dengan perkataan Eva tersebut? Jelaskan.
c. Dengan menggunakan dadu yang sama dengan Eva, Evi melakukan percobaan menggelindingkan dadu sebanyak 6 kali. Bagaimanakah kemungkinan di antara 6 percobaan tersebut hasilnya mata dadu 3?
d. Andaikan Evi melakukan percobaan sebanyak 18 kali, berapakah perkiraan kalian hasilnya adalah mata dadu 3?
Kunci jawaban:
3. Diketahui :
hasil percobaan penggelindingan dadu : mata dadu 1 muncul 2 kali, mata dadu 2 muncul 4 kali, mata dadu 3 muncul 6 kali, mata dadu 4 muncul 7 kali, mata dadu 5 muncul 5 kali, mata dadu 6 muncul 3 kali.
Ditanya
a. total penggelindingan dadu
b. apakah peluang munculnya mata dadu 3 lebih besar dari mata dadu 4
c. peluang munculnya mata dadu 3, jika evi melakukan percobaan sebanyak 6 kali
d. peluang munculnya mata dadu 3, jika evi melakukan percobaan sebanyak 18 kali
Pembahasan:
a. total penggelindingan dadu
untuk menemukan total penggelindingan dadu maka cukup dijumlah total munculnya masing masing mata dadu
total penggelindingan dadu = 2 + 4 + 6 + 7 + 5 + 3
total penggelindingan dadu = 27
Jadi, percobaan penggelindingan dadu yang dilakukan eva adalah 27 kali
b. apakah peluang munculnya mata dadu 3 lebih besar dari mata dadu 4
pertama tama kita mencari peluang munculnya mata dadu 3
peluang muncul mata dadu 3 = (total muncul mata dadu 3) / ( total penggelindingan dadu
peluang muncul mata dadu 3 = 6/27
lalu kita cari peluang munculnya mata dadu 4
peluang muncul mata dadu 4 = (total muncul mata dadu 4) / ( total penggelindingan dadu
peluang muncul mata dadu 4 = 7/27
Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa peluang muncul mata dadu 4 lebih besar yakni 7/27 dibandingkan peluan munculnya mata dadu 3 yakni 6/27
c. jumlah munculnya mata dadu 3, jika evi melakukan percobaan sebanyak
6 kali
untuk mengetahui jumlah munculnya mata dadu 3 dengan peluang yang sama maka dapat dicari dengan cara berikut
jumlah muncul mata dadu 3 = peluang muncul mata dadu 3 x jumlah percobaan
jumlah muncul mata dadu 3 = 6/27 x 6
jumlah muncul mata dadu 3 = 4/3
Jadi, kemungkinan munculnya mata dadu 3 dalam 6 kali percobaan adalah 1 kali
d. peluang munculnya mata dadu 3, jika evi melakukan percobaan sebanyak 18 kali
untuk mengetahui jumlah munculnya mata dadu 3 dengan peluang yang sama maka dapat dicari dengan cara berikut
jumlah muncul mata dadu 3 = peluang muncul mata dadu 3 x jumlah percobaan
jumlah muncul mata dadu 3 = 6/27 x 18
jumlah muncul mata dadu 3 = 4
Jadi, kemungkinan munculnya mata dadu 3 dalam 18 kali percobaan adalah 4 kali
4. Suatu ketika guru matematika mengadakan seleksi siswa untuk mewakili sekolah Cendekia. Siswa yang bisa dikirimkan hanya siswa kelas VII. Beliau memutuskan untuk memilih 3 orang dari tiap-tiap kelas VII paralel yang ada di sekolah. Berikut disajikan data jumlah siswa dalam kelas VII. Kuota Peserta Olimpiade
a. Berikan komentar kalian, apakah cara yang dilakukan guru matematika tersebut fair?
b. Andaikan kalian sangat ingin lulus seleksi. Dan kalian bisa memilih ikut seleksi di kelas mana saja. Manakah kelas yang kalian pilih? Mengapa kelas itu yang kalian pilih?
Kunci jawaban:
4. a. b. Sebelum kita dapat memilih kelas mana untuk memiliki kesempatan terbesar agak bisa lulus seleksi cendekia sekolah, maka pertama-tama kita harus urutkan peluang yang dimiliki oleh tiap murid kelas VII paada masing - masing kelas mulai dari yang terkecil ke yang terbesar.
5. Dalam suatu percobaan penggelindingan dadu (mata dadu 1, 2, 3, 4, 5, dan 6) sebanyak 1 kali, tentukan:
a. kejadian muncul mata dadu antara 1 sampai 6,
b. kejadian muncul mata dadu 7, dan
c. kejadian muncul mata dadu 5.
Kunci jawaban:
5. Dalam sekali penggelindingan dadu, masing-masing mata akan memiliki peluang sebesar = 1/jumlah total mata = 1/6. Sehingga:
a. Kejadian muncul mata 1, 2, 3, 4, 5, 6 adalah 1/6 x 6 = 1. Dimana berarti dalam 1 kali penggelindigan peluang muncul mata 1, 2, 3, 4, 5, 6 adalah 1, dengan kata lain salah satu dari mata tersebut pasti akan muncul dalam setiap percobaan penggelindingan dadu.
b. Kejadian muncul mata dadu 7. Karena tidak ada mata dadu 7 dalam sebuah dadu yang dinyatakan dalam soal, maka peluangnya adalah 0/jumlah mata dadu = 0.
c. kejadian muncul mata dadu 5 adalah 1/n = 1/6.
6. Perhatikan beberapa kejadian berikut. Tentukan kejadian mana yang menurut kalian tidak mungkin terjadi (mustahil), mungkin terjadi, dan pasti terjadi. Dengan menerapkan prosedur saintifik (mengamati, menanya, menggali informasi, menalar, berbagi) silakan lengkapi tabel berikut.
Jika tiga kondisi tersebut (mustahil, mungkin, pasti) direpresentasikan dalam persentase, tentukan bilangan persentase yang sesuai dengan tiap-tiap kondisi tersebut. Jelaskan.
Kunci jawaban:
6. A. pasti terjadi
b. pasti terjadi
c. mustahil
d. mungkin terjadi
e. mungkn terjadi
7. Pada beberapa situasi berikut, tentukan situasi yang fair (atau tidak fair). Jelaskan.
a. Suatu kantong berisi 10 kelereng merah dan 10 kelereng putih. Azin disuruh mengambil satu kelereng dari dalam kantong. Jika Azin mendapatkan kelereng merah, dia bisa mendapatkan hadiah sepeda baru dari ibunya. Jika Azin mendapat kelereng merah ia tidak mendapat hadiah.
b. Suatu dadu memiliki 6 sisi (1, 2, 3, 4, 5, dan 6). Dadu tersebut digunakan mengundi siapa yang berhak memilih gawang dalam permainan sepak bola. Jika yang muncul adalah mata dadu 1 atau 6, maka tim A berhak memilih gawang lebih dulu. Jika selain itu, tim B yang berhak memilih gawang.
Kunci jawaban:
7. a. kantong berisi 20 kelereng
kelereng merah = 10 kelereng
kelereng putih = 10 kelereng
kemungkinan terambil kelereng putih = 10 / 20= 1/2
kemungkinan terambil kelereng merah = 10 / 20= 1/2
jadi perbandingannya 1/2 : 1/2= 1 : 1= Fair, karena peluang Azin mendapat sepeda dan tidak mendapat sepeda sama.
Jumlah sisi dadu = 6
Kemungkinan muncul dadu 1 atau 6
= 2 / 6
= 1/3
kemungkinan muncul dadu selain 1 atau 6
= 4 / 6
= 2/ 3
perbandingan :
1/3 : 2/3
= 1 : 2
= tidak fair, karena peluang tim A untuk memilih gawang terlebih dahulu lebih kecil dibanding tim B.
8. Suatu spinner dibuat seperti pada gambar di samping. Apakah spinner tersebut bisa digunakan untuk mengambil keputusan dengan fair yang melibatkan masalah antara dua orang? Jelaskan.
Kunci jawaban:
8. Bisa, karena setiap angka memiliki peluang yang sama untuk muncul.
9. Suatu tutup botol seperti pada gambar di samping digunakan untuk mengundi regu yang berhak memilih bola terlebih dahulu dalam suatu permainan sepak bola. Apakah tutup botol fair untuk membuat suatu keputusan? Jelaskan.
Kunci jawaban:
9. Tidak fair, karena permukaan tutup botol antara yang satu dengan yang lain berbeda.sehingga hal tersebut mempengaruhi kecondongan pada satu sisi tutup botol
- Bingkai jendela yang terlihat berbentuk persegi panjang dengan tinggi 408 cm, panjang 306 cm, dan panjang salah satu diagonalnya 525 cm. Apakah bingkai jendela tersebut benar-benar persegi panjang? Jelaskan.
- Diketahui persegi panjang ABCD. Terdapat titik P sedemikian sehingga PC = 8 cm, PA = 6 cm, dan PB = 10 cm. Dapatkah kalian menentukan jarak titik P ke D? Bagaimana kalian menemukannya?
- KUNCI JAWABAN Matematika Kelas 8 Ayo Kita Berlatih 6.3 Halaman 31 32 Semester 2
10. Pada percobaan pelemparan satu koin uang logam (sisi angka dan gambar) sebanyak 100 kali, muncul sisi angka sebanyak 45 kali. Tentukan:
a. peluang empirik muncul sisi angka,
b. peluang empirik muncul sisi gambar.
Kunci jawaban:
10. Diketahui :
N = 100
n(A) = 45
A. Peluang Empirik sisi Angka
= n(A)/N
= 45/100
= 9/20
B. Peluang Empirik sisi gambar
= n(g)/N
= (100-45)/100
= 55/100
= 11/20
11. Pada percobaan penggelindingan dadu sebanyak 180 kali, mata dadu “2” muncul sebanyak 30 kali. Berapakah peluang empiriknya?
Kunci jawaban:
11. 30/6 x 180 = 900
12. Pada percobaan pengambilan satu kelereng dari dalam kantong yang berisi 4 kelereng berwarna hitam, putih, kuning, dan biru, didapatkan hasil sebagai berikut:
- Kelereng hitam 22 kali.
- Kelereng putih 26 kali.
- Kelereng biru 24 kali.
Jika percobaan dilakukan sebanyak 100 kali, tentukan:
a. peluang empirik kejadian terambil kelereng putih,
b. peluang empirik kejadian terambil kelereng kuning, dan
c. peluang empirik kejadian terambil selain kuning.
Kunci jawaban:
12. Peluang (probabilitas) empiris dihitung berdasarkan percobaan, dan bukan secara teori.
dari 100 percobaan, didapat pengambilan kelereng
hitam = 22 ×
putih = 26 ×
biru = 24 ×
kuning = 100-(22+26+24) = 28 ×
a. peluang empiris putih = 26/100 = 0,26
b. peluang empiris kuning = 28/100 = 0,28
c. peluang empiris selain kuning = 72/100 = 0,72
13. Berapakah perkiraanmu akan muncul mata dadu “3”, saat dilakukan percobaan penggelindingan sebuah dadu sebanyak 360 kali?
Kunci jawaban:
13. Perkiraan = Frekuensi harapan...
A={(3)}
n(A) = 1
n(S) = 6 ---> Jumlah mata dadu(ruang sample)
n = banyak percobaan = 360
Fh = P(A) x n
= n(A) / n(S) x n
= 1/6 x 360
= 360/6
= 60
Jadi perkiraan muncul mata dadu 3 adalah 60 kali
14. Dadu kuning dan biru digelindingkan bersama-sama.
a. Tentukan n(A) untuk A kejadian muncul mata dadu 1 pada dadu kuning dan mata dadu ganjil pada dadu biru.
b. Sebutkan semua titik sampel kejadian jumlah mata dadu kuning dan biru adalah 6.
Kunci jawaban:
14. 2 dadu = 6.6 = 36
a) A = {(1,1);(1,3);(1,5)} ---> n(A) = 3
b) ttk.sampel jumlah = 6 :
{(1,5);(2,4);(3,3);(4,2);(5,1)}
15. Peluang muncul angka atau gambar dari pelemparan sebuah mata uang logam adalah sama.
a. Berapakah frekuensi harapan muncul angka jika uang itu dilempar 100 kali?
b. Berapakah frekuensi harapan muncul angka jika uang itu dilempar 150 kali?
Frekuensi harapan kejadian A yang dilakukan sebanyak N kali percobaan, biasanya dirumuskan dengan
Fh(A) = P(A) × N, P(A) = Peluang kejadian A
Kunci jawaban:
15. Peluang muncul angka jika dilempar 1 kali = 1/2
a. F harapan jika dilempar 100 kali = 1/2 x 100 = 50
b. F harapan jika dilempar 150 kali = 1/2 x 150 = 75
16. Sebuah kantong berisi kelereng merah dan putih. Jika peluang terambil kelereng merah adalah 3 1 , tentukan:
a. frekuensi harapan terambil kelereng merah dari 30 pengambilan,
b. frekuensi harapan terambil kelereng putih dari 45 pengambilan.
Kunci jawaban:
16. a. Frekwensi harapan = 1/3 x 30 = 10
b. peluang putih = 1-1/3 = 2/3
F. harapan = 2/3 x 45 = 30
17. Dadu hitam dan putih digelindingkan secara bersama-sama 36 kali. Frekuensi harapan muncul mata dadu berjumlah 6 adalah
Kunci jawaban:
17. N(A) = {(1,5) , (2,4) , (3,3) , (4,2) , (5,1)}
P(A) = 5 / 36
fh(A) = P(A) x Byk percobaan
= 5/36 x 36
= 5 kali
18. Jika dua dadu (berbeda warna) dilempar bersamaan, dadu yang muncul jumlahnya 10 atau 3 adalah ....
Kunci jawaban:
18. A = {(1,2) , (2,1) , (4,6) , (5,5) , (6,4) }
n(A) = 5
Jika ditanya peluangnya
P(A) = 5 / 36
19. Tiga uang logam berbeda warna dilempar secara bersamaan sebanyak 64 kali. Frekuensi harapan munculnya 1 sisi gambar dan 2 sisi angka adalah ....
Kunci Jawaban
19. Ruang sampel
n(s) = 2³
= 8
titik sampel
n(a) = (AGG) (GAG) (GGA)
= 3
peluang
P(a) = n(a)/n(s)
= 3/8
Fh = P(a) x lemparan
= 3/8 x 64
= 3 x 8
= 24
jawabannya adalah 24
Rangkuman matematika kelas 8 bab 10 ayo berlatih 10.1
Demikian soal dan jawaban buku siswa matematika kelas 8 ayo kita berlatih 10.1 semester 2 hal 279 bab 10 peluang yang sudah kami sediakan. Bila Anda menemukan jawaban yang kurang pas Anda dapat bertanya melalui kontak kami. Semoga dapat bermanfaat. Teori peluang awalnya lahir dari masalah peluang memenangkan permainan judi. Dalam perkembangannya teori peluang menjadi cabang dari ilmu matematika yang digunakan sacara luas. Teori peluang banyak digunakan dalam dunia bisnis, meteorologi, sains, industri, politik, dan lain-lain. Perusahaan asuransi jiwa menggunakan peluang untuk menaksir berapa lama seseorang mungkin hidup. Dokter menggunakan peluang untuk memprediksi besar-kecilnya kesuksesan suatu metode pengobatan. Ahli meteorologi menggunakan peluang untuk memperkirakan kondisi cuaca. Dalam dunia politik teori peluang juga digunakan untuk memprediksi hasil-hasil sebelum pemilihan umum. Peluang juga digunakan PLN untuk merencanakan pengembangan sistem pembangkit listrik dalam menghadapi perkembangan beban listrik di masa depan. 272 Kelas VIII SMP/MTs Semester II 3.11 Menjelaskan peluang empirik dan teoretik suatu kejadian dari suatu percobaan. 4.11
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang empirik dan teoretik suatu kejadian dari suatu percobaan. K D ompetensi asar 1. Melakukan suatu percobaan untuk menentukan peluang empirik. 2. Menentukan ruang sampel dari suatu eksperimen. 3. Menentukan titik sampel yang memenuhi suatu kejadian. 4. Menganalisis keterkaitan antara peluang empirik dengan peluang teoretik. P B engalaman elajar • Peluang • Peluang empirik • Peluang teoretik 273 P K eta onsep Peluang Peluang Empirik Percobaan Membandingkan Peluang Teoretik dengan Peluang Empirik Peluang Teoretik Perhitungan Rumus 274 Blaise Pascal (1623-1662 M) Blaise Pascal lahir pada tanggal 19 Juni 1623 di Prancis. Dia lahir di keluarga kaya raya. Ayahnya adalah penasehat kerajaan yang kemudian diangkat sebagai presiden organisasi the Court of Aids di kota Clermont. Sejak usia empat tahun Pascal telah kehilangan ibunya. Pascal dikenal sebagai seorang anak yang cerdas walaupun ia tidak menempuh pendidikan di sekolah formal. Di usia 12 tahun, ia sudah bisa menciptakan sebuah mesin penghitung untuk membantu pekerjaan ayahnya. Karya-karyanya terus bertambah mulai dari merancang bangunan segienam (hexagram), menemukan prinsip kerja barometer, sistem kerja arloji, hingga ikut terlibat dalam pembuatan sistem transportasi bawah tanah kota Paris. Blaise Pascal banyak menuliskan karya di bidang matematika, di antaranya adalah teori peluang. Teori peluang awalnya diinspirasi oleh masalah perjudian. Pada tahun 1654, seorang penjudi yang bernama Chevalier de Mere menemukan masalah tentang perjudian. Ketika Chevalier kalah dalam berjudi dia meminta Pascal untuk menganalisis masalah kekalahan perjudiannya. Pascal menemukan bahwa sistem perjudian tidak akan pernah berpihak kepada pemain judi. Artinya peluang seorang pemain judi untuk kalah jauh lebih besar daripada peluang menang. Dia juga mendiskusikan masalah peluang dengan matematikawan terkenal lain yaitu Pierre de Fermat (1601-1665). Mereka berdiskusi pada tahun 1654 antara bulan Juni dan Oktober melalui 7 buah surat yang ditulis oleh Blaise Pascal dan Pierre de Fermat yang membentuk asal kejadian dari teori peluang. Dari sedikit cerita di atas dapat kita ambil beberapa pelajaran di antaranya sebagai berikut: 1. Di manapun kita dilahirkan, baik dalam keluarga sederhana maupun kaya, harus tetap giat belajar.
pokok informasi. Pokok-pokok informasi tersebut dengan berpatokan pada rumus ADIKSIMBA. Apa Siapa, di mana, kapan Mengapa, bagaimana Kesimpulan sebuah berita Kegiatan 1.4 A. 1. Rumuskanlah simpulan berita yang telah kamu dengarkan pada pelajaran sebelumnya. Tentukan topik/judul serta sumber berita itu. 9 Kelas VIII SMP/MTs BAB 1 - Bahasa Indonesia Sajikanlah dalam format seperti berikut. Topik/Judul Sumber Isi/Unsur-Unsur Berita Kesimpulan 1. …. …. 2. .… …. 2. Bacakankan kesimpulan itu di depan teman-temanmu. Kemudian, mintalah mereka untuk memberikan tanggapan berdasarkan kelogisan atau kesesuaiannya dengan informasi awal. Nama Penanggap Isi Tanggapan a. …. b. …. c. dst. B. 1. Mintalah salah seorang teman untuk membacakan berita yang pernah kamu baca sebelumnya! 2. Manakah kesimpulan berikut yang sesuai dengan informasi dalam berita tersebut? a. Hujan di Ibu Kota menjadi penyebab banjir di sebagian wilayah Jakarta. b. Kali Ciliwung bisa menampung curah hujan di sebagian besar wilayah Jakarta. c. Jakarta merupakan wilayah yang memiliki curah hujan tertinggi di Indonesia. d. Perlu ada kesadaran dari seluruh warga Jakarta di dalam menanggulangi banjir di wilayahnya. e. Rata-rata curah hujan di Jakarta lebih tinggi dibandingkan dengan curah hujan di wilayah lain di Indonesia. 10 Kelas VIII SMP/MTs 3. Tanggapan terhadap Isi Berita Perhatikanlah pernyataan-pernyataan di bawah ini! a. Saya kira informasi yang disampaikan berita itu cukup akurat karena isinya tidak jauh berbeda dengan informasi-informasi yang disampaikan sumber berita lain.
b. Informasi yang disampaikan berita tadi malam masih diragukan kebenarannya. Setelah saya cross check dengan berita dari sumber lainnya ada yang berbeda, terutama di dalam penyampaian informasi jumlah korban. Jumlah korban tidak sebanyak dengan yang diinformasikan dalam berita itu. c. Bahasa yang disampaikan berita itu cukup jelas. Sebagai pendengar, mudah untuk memahami informasi yang disampaikan penyampai berita. Ketiga contoh pernyataan tersebut sebagai tanggapan terhadap isi berita. Adapun yang dimaksud dengan tanggapan adalah sambutan terhadap suatu ucapan. Isinya bisa berupa kritik atau komentar. Berkaitan dengan pemberitaan, aspek yang ditanggapi bisa berkenaan dengan isi beritanya itu sendiri dan kebahasaannya. Contoh (a) dan (b) merupakan tanggapan berkaitan dengan isi dan struktur berita. Contoh (c) berkaitan dengan aspek bahasanya. Isi/Struktur Berita Bahasa Berita Aspek-aspek tanggapan terhadap Berita Kebenaran Kelengkapan Penggunaan Kalimat Pilihan Kata Aspek-aspek Tanggapan ter- hadap Berita Isi/Struktur Berita Bahasa Berita 11 Kelas VIII SMP/MTs BAB 1 - Bahasa Indonesia Kegiatan 1.5 A. Manakah contoh tanggapan yang berkaitan dengan isi suatu pemberitaan? Bubuhkanlah dengan tanda centang (✓) 1. Informasi yang disampaikan berita itu berbelit-belit. Banyak pengulangan kata yang menyebabkan pendengar bingung. (....) 2. Isi pemberitaan itu sudah diberitakan oleh stasiun televisi lainnya. Jadi, isi berita tidak ada yang baru dan layak saya simak lagi. (....) 3. Berita itu hanya menginformasikan peristiwa negatif. Seolah-olah dunia horor dan menakutkan. Apa tidak ada informasi lain yang membuat dunia menjadi lebih indah? (....) 4. Saya kira berita itu tidak pantas disimak oleh kalangan anak-anak karena banyak ungkapan kasar dan vulgar. (....) 5. Kalau disampaikan dengan ungkapan yang sederhana saya kira informasi yang disampaikan tadi malam akan mudah diikuti oleh setiap kalangan. Hanya dipahami oleh kalangan intelektual. (....) B. 1. Perhatikan kembali berita yang pernah kamu baca! 2. Manakah pernyataan-pernyataan di bawah ini yang merupakan tanggapan atas informasi dalam berita tersebut? Bubuhkanlah dengan tanda centang pada penyataan berikut!(✓) a. Informasi yang disampaikan itu sangat menyentuh. Informasi berkaitan dengan masalah pendidikan di Indonesia. Semoga masalah tersebut tidak terjadi di sekolah saya. (....) b. Pemberitaan semacam itu sangat baik. Pemberitaan tersebut bisa menjadi perhatian pemerintah atas berbagai persoalan pendidikan yang terjadi di Indonesia. (....) c. Sekolah-sekolah itu memang tidak jauh dari tempat tinggal saya. Hanya saja sudah beberapa tahun lamanya saya tidak pernah berkunjung ke tempat itu lagi. (....) d. Informasi tentang nasib yang menimpa sekolah-sekolah itu perlu ditindaklanjuti oleh pihak berwenang sehingga masalahnya bisa cepat diselesaikan. (....) 12 Kelas VIII SMP/MTs e. Bahasa yang disampaikan dalam tulisan itu berbelit-belit. Berita banyak istilah pendidikan yang tidak bisa dipahami. Penulis artikel itu tampaknya belum bisa memahami tingkat pengetahuan para pembacanya. (....) Tugas individu Simaklah sebuah berita televisi/radio berkenaan dengan peristiwa alam yang terjadi di daerahmu. Catatlah pokok-pokok informasinya. Kemudian, tulislah tanggapan Anda berkenaan dengan informasi tersebut, baik itu berkenaan dengan isi/struktur maupun penggunaan bahasanya. Sajikanlah laporan kegiatanmu dalam format berikut! Nama stasiun televisi/radio : ….. Nama acara : ….. Tanggal : ….. Jam siaran : ….. 1. Isi pokok informasi : .…. 2. Tanggapan : .…. C. Menemukan Struktur dan Kaidah Berita Setelah mempelajari materi ini, diharapkan kamu mampu menentukan struktur dan kebahasaan teks berita yang kamu dengar dan kamu baca. 1. Struktur Berita Perhatikan kembali teks-teks berita pada bagian sebelumnya ataupun teks berita lain yang telah kamu simak/baca dari sumber lain. Berdasarkan struktur atau susunannya, teks-teks tersebut dapat kita kelompokkan ke dalam dua bagian, yakni berupa informasi yang penting dan informasi yang tidak penting. Informasi penting disebut juga pokok-pokok informasi atau unsur-unsur berita (utama). Dalam ilmu jurnalistik atau ilmu persuratkabaran, pokok-pokok informasi terangkum dalam rumus 5W + 1H. Dalam bahasa Indonesia, pokok- pokok informasi itu dapat pula disingkat dengan ADIKSIMBA (Apa, DI mana, SIapa, Mengapa, BAgaimana) . 13 BAB 1 - Bahasa Indonesia a. Apa (what) peristiwanya? b. Siapa (who) yang mengalami peristiwa itu? c. Di mana (where) terjadinya peristiwa itu? d. Kapan (when) terjadinya peristiwa itu? e. Mengapa (why) peristiwa itu terjadi? f. Bagaimana (how) proses peristiwanya? Keenam pertanyaan itu lazim ditempatkan di bagian awal pemberitaan yang kemudian sering disebut sebagai unsur-unsur berita. Bagian ini disimpan pada bagian kepala berita (lead) dan tubuh berita. Adapun susunan dari unsur-unsur berita itu bisa variatif, misalnya ada yang didahului dengan penyajian "apa", ada pula yang diawali dengan "kapan". Pertanyaan "bagaimana" biasanya ditempatkan pada bagian badan berita. Informasi yang kurang penting yang lazim disebut pula uraian atau ekor berita. Bagian ekor berada setelah kepala atau tubuh berita. Perhatikan, berita tentang letusan Gunung Slamet. Ekor berita yang dimaksudkan berupa sejarah letusan Gunung Slamet serta informasi tentang banyak letusan. Bagian ini tidak memiliki kaitan langsung dengan judul beritanya. Apa Siapa Di mana Kapan Mengapa Bagaimana Kata tanya untuk pokok-pokok informasi 14 Kelas VIII SMP/MTs Dengan struktur penyajian yang semacam itulah, susunan informasi di dalam suatu pemberitaan tersaji dalam pola piramida terbalik.
Bagian awal merupakan bagian pokok dan semakin ke bawah berita itu merupakan perincian- perinciannya yang sifatnya cenderung tidak penting. Judul Berita: …. Dengan struktur penyajian informasi seperti itu, segi kepentingan suatu informasi semakin ke bawah semakin berkurang. Sebaliknya, informasi Ekor Tubuh Berita Kepala Berita (Lead) yang paling penting terletak pada bagian atas. Oleh karena itu, jika kita tidak cukup waktu untuk mendengarkan keseluruhan informasi, dengan hanya memperhatikan bagian awalnya, kita telah cukup mendapatkan informasi pokok yang merangkum keseluruhan isi berita. Kegiatan 1.6 1. Perhatikan kembali berita tentang berita yang telah kamu baca! 2. Temukanlah bagian kepala, tubuh, dan ekor berita secara berkelompok! 3. Sajikanlah hasil diskusi kelompokmu itu dalam bentuk laporan seperti berikut! 15 Kelas VIII SMP/MTs BAB 1 - Bahasa Indonesia Judul Berita …. Struktur Berita Bagian-Bagian
Berita Paragraf ke- Paparan Isi 1. Kepala 2. Tubuh 3. Ekor 2. Kaidah-Kaidah Kebahasaan Perhatikan kembali teks-teks berita yang telah kamu baca atau kamu simak sebelumnya. Tampak bahwa teks-teks tersebut dibentuk oleh kata dan sejumlah kalimat. Di dalam teks berita, kata-kata dan kalimat-kalimat itu ternyata memiliki kaidah atau aturan tersendiri. Kaidah-kaidah tersebut dapat dijadikan sebagai ciri ataupun pembeda dengan jenis teks lainnya. Kaidah-kaidah yang dimaksud sebagai berikut. a. Penggunaan bahasa bersifat standar (baku). Hal ini untuk menjembatani pemahaman banyak kalangan. Bahasa standar lebih mudah dipahami oleh umum. Bahasa-bahasa yang bersifat populer ataupun yang kedaerahan akan dihindari oleh media-media nasional. b. Penggunaan kalimat langsung sebagai variasi dari kalimat tidak langsungnya. Kalimat langsung ditandai oleh dua tanda petik ganda ("…") dan disertai keterangan penyertanya. Penggunaan kalimat langsung terkait dengan pengutipan pernyataan-pernyataan oleh narasumber berita. Contoh: 1) "Masyarakat, wisatawan, dan pendaki tidak diperbolehkan mendaki dan beraktivitas dalam radius 2 km dari kawah Gunung Slamet,"paparnya. 2) "Sebelum meletus, gempa tremor semakin rapat dengan amplitudo sekitar 15 milimeter. Karena tremor membesar, gempa vulkanik
sudah tidak terekam," tutur Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Bromo, Gde Suantika. 16 Kelas VIII SMP/MTs c. Penggunaan konjungsi bahwa yang berfungsi sebagai penerang kata yang diikutinya. Hal itu terkait dengan pengubahan bentuk kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung. Contoh: 1) Sejumlah staf Adpel Manado mengatakan bahwa Kepala Adpel Manado sudah pulang. 2) Aryanna mengatakan bahwa ibunya pingsan dan tidak ada satu pun orang di rumah yang bisa membawa ke rumah sakit. 3) Data di BNPN menyebutkan bahwa lebih dari 10 ribu hektare hutan dan lahan di Riau. d. Penggunaan kata kerja mental atau kata kerja yang terkait dengan kegiatan dari hasil pemikiran. Kata-kata yang dimaksud, antara lain, memikirkan, membayangkan, berasumsi, berpraduga, berkesimpulan, dan beranalogi. Contoh: 1) Mereka memikirkan solusi untuk bisa keluar dari peristiwa-peristiwa yang memilukan itu. 2) Warga membayangkan seandainya hujan itu kembali turun dengan terus-menerus. e. Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat sebagai konsekuensi dari perlunya kelengkapan suatu berita yang mencakup unsur kapan dan di mana. Contoh: 1) Sekitar pukul 12.45 WIB, langit Riau tampak mendung. 2) Gempa dengan kekuatan 5,4 Skala Richter (SR) menerjang Maluku pagi ini. 3) Sepuluh hari menjelang Lebaran, Pelabuhan Penyeberangan Merak mulai dipadati truk-truk yang mengangkut barang nonsembilan bahan pokok. 4) Peningkatan arus mudik menjelang Natal dan tahun baru dari Manado ke pulau-pulau yang berada di wilayah Nusa Utara yang melingkupi tiga daerah, yakni Kabupaten Sitaro, Kabupaten Sangihe, dan Kabupaten Talaud, terlihat mengalami lonjakan cukup tinggi, Rabu (19/12/2012) sore. 17 BAB 1 - Bahasa Indonesia f. Penggunaan konjungsi temporal atau penjumlahan, seperti kemudian, sejak, setelah, awalnya, akhirnya. Hal ini terkait dengan pola penyajian berita yang umumnya mengikuti pola kronologis (urutan waktu). Contoh: 1) Sekitar pukul 12.45 WIB, Sabtu (15/3/2014), langit Riau tampak mendung. Tak lama kemudian, hujan yang diharapkan semua masyarakat akhirnya pun turun. Hujan yang turun di siang bolong ini memang tidak terlalu deras. 2) "Itu lokasinya masuk perkampungan. Jadi, kita melalui Jalan Fatmawati Raya, kemudian masuk Jalan Cipete, dan masuk Jalan Haji Jian,” kata petugas Pemadam Kebakaran Sudin Jakarta Selatan, Dendi. Kegiatan 1.7 1. Bacalah salah satu berita yang tersaji pada bagian sebelumnya! Kamu dapat pula menggunakan berita lainnya. 2. Tunjukkanlah kaidah-kaidah kebahasaan yang menandai berita tersebut dengan berdiskusi. Kaidah-Kaidah Kebahasaan Teks Berita Bahasa Baku Kalimat Langsung Konjungsi Bahwa Konjungsi Temporal& Kronologis Keterangan Waktu Kata Kerja Mental 18 Kelas VIII SMP/MTs 3. Gunakanlah format berikut sebagai laporannya. Judul Berita : …. Sumber : …. Kaidah Kebahasaan Contoh a. Kebakuan
Post a Comment for "KUNCI JAWABAN matematika kelas 8 Ayo Kita Berlatih 10.1 halaman 279 Bab 10 "