1. Akan dibuat model kerangka balok dari kawat yang panjangnya 10 m. Jika ukuran panjang, lebar, dan tingginya adalah 30 cm × 20 cm × 10 cm.
✔️✅ Kami ucapkan terima kasi kepada adik adik telah berkunjung di blog kami ini, kami ingin meperkenalkan blog kami ini, blog kami ini berjudulkan ilmu edukasi, nama tersebut kami ambil karena memang kami akan berfukus pada pembahasan mengenai kunci jawaban dan pembahasan mengenai materi sekolah.
melainkan kami telah membaca serta memahami apa yang diinginkan soal kemudian kami berusaha memahami apa materi dari pembahasan tersebut barulah kemudian kami berusaha menjawab semaksimal yang kami bisa dan semaksimal kemampuan kami dalam penyelesaian dari soal-soal dari teman-teman sekalian.
Kunci jawaban Matematika kelas 8
Sebelum masuk ke pembahasan kami juga ingin memberikan pembahasan yang berkaitan dengan tema kita kali ini yaitu mengenai kunci jawaban kelas 8, yang mana pembahasan yang ingin kami berikan siapa tau temen temen juga membutuhkannya, temen temen dapat mengklik tulisan di bahwa ini untuk mengakses pembahasannya:
- KUNCI JAWABAN matematika kelas 8 Ayo Kita Berlatih 8.1
- KUNCI JAWABAN matematika kelas 8 Ayo Kita Berlatih 8.2
- KUNCI JAWABAN matematika kelas 8 Ayo Kita Berlatih 8.3
- KUNCI JAWABAN matematika kelas 8 Ayo Kita Berlatih 8.4
- KUNCI JAWABAN matematika kelas 8 Ayo Kita Berlatih 8.5
- KUNCI JAWABAN matematika kelas 8 Ayo Kita Berlatih 8.6
- KUNCI JAWABAN matematika kelas 8 Ayo Kita Berlatih 8.7
- KUNCI JAWABAN matematika kelas 8 Ayo Kita Berlatih 8.8
- KUNCI JAWABAN Matematika Kelas 8 Uji Kompetensi 8
- KUNCI JAWABAN matematika kelas 8 Ayo Kita Berlatih 9.1
- KUNCI JAWABAN matematika kelas 8 Ayo Kita Berlatih 9.2
- KUNCI JAWABAN matematika kelas 8 Ayo Kita Berlatih 9.3
Kami juga membuat pembahasan dari pelajaran yang lainnya yang mungkin di butuhkan oleh temen temen, karena memang pembahasan yang kami berikan ini, dapat di pertanggung jawabkan, berikut ini pembahasan mengenai pelajaran kelas 8 yang dapat di akses dengan mengklik tulisanya.
- Kunci jawaban PAI kelas 8
- Kunci jawaban MTK kelas 8
- Kunci jawaban Bahasa Inggris kelas 8
- Kunci jawaban IPA kelas 8
- Kunci jawaban PENJAS kelas 8
- Kunci jawaban Bahasa indonesia kelas 8
sehingga nantinya teman-teman dapat memperoleh nilai yang memuaskan serta dapat nyesal tugas yang diberikan oleh guru dengan tepat waktu hanya dengan menggunakan pembahasan yang kami buat ini.
seperti halnya di pembahasan kami sebelumnya kami juga ingin memberi pandangan kepada teman-teman yang menggunakan pembahasan yang kami buat ini bahwasanya sesungguhnya pembahasan kamu buat ini hanyalah sekedar pembahasan yang dapat teman-teman gunakan untuk sebagai jawaban alternatif.
Kunci jawaban matematika kelas 8 bab 8 Ayo Kita Berlatih 8.1
Jawaban Buku Siswa Matematika Kelas 8 Ayo Kita Berlatih 8.1 Bab 8 Hal 132Jawaban Buku Siswa Matematika Kelas 8 Ayo Kita Berlatih 8.1 Hal 132 Semester 2 Bab 8 Bangun Ruang Sisi Datar (BRSD). Soal ini membahas seputar bangun ruang sisi datar, menentukan luas permukaan kubus dan balok. Semua soal berbentuk uraian sebanyak 10 nomer. Berikut ini soal dengan jawaban buku siswa matematika kelas 8 ayo kita berlatih 8.1 bab 8 bangun ruang sisi datar hal 132 semester 2.
Ayo Kita Berlatih 8.1
1. Akan dibuat model kerangka balok dari kawat yang panjangnya 10 m. Jika ukuran panjang, lebar, dan tingginya adalah 30 cm × 20 cm × 10 cm.
a. Hitunglah banyak kerangka balok yang dapat dibuat.
b. Berapakah sisa kawat dari yang telah digunakan untuk membuat balok?
Kuci jawaban:
1. = 30x4 + 20x4 + 10x4
= 240 cm
a. 10 m x 100 : 240 = 1.000: 240 = 4,16ada 4 kerangka balok
b. sisa = 1.000 - 4x240 = 1000-960 = 40 cm
2. Perhatikan gambar dua dadu di samping. Dadu adalah kubus angka khusus di mana aturan berikut ini berlaku: Jumlah dari titik-titik yang terdapat pada dua sisi yang berhadapan selalu tujuh.
Kalian dapat membuat sebuah kubus angka sederhana dengan memotong, melipat, dan menempel karton. Pekerjaan ini dapat dilakukan dengan banyak cara. Pada gambar di bawah ini kalian dapat melihat empat potongan karton yang dapat digunakan untuk membuat kubus angka dengan titik-titik pada sisi-sisinya.Mana di antara bentuk-bentuk berikut ini yang dapat dilipat untuk membentuk kubus yang memenuhi aturan bahwa jumlah titik pada sisi-sisi yang berhadapan adalah 7?Kuci jawaban:
pada gambar 1
warna merah → 1 + 5 = 6
warna kuning → 2 + 6 = 8
warna putih → 3 + 4 = 7
tidak semua berjumlah 7
pada gambar II
warna merah → 4 + 3 = 7
warna kuning → 1 + 6 = 7
warna putih → 5 + 2 = 7
semua berjumlah 7
pada gambar III
warna merah → 3 + 4 = 7
warna kuning → 5 + 2 = 7
warna putih → 1 + 6 = 7
semua berjumlah 7
pada gambar IV
warna merah → 1 + 3 = 4
warna kuning → 2 + 5 = 7
warna putih → 4 + 6 = 10
mengisi kolom
I tidak
II ya
III ya
IV tidak
3. Gambar berikut menunjukkan 3 dadu di susun ke atas.
Dadu 1 terlihat muka 4 di bagian atas. Tentukan jumlah titik pada sisi dadu yang tidak dapat kalian lihat (bagian bawah dadu 1, bagian atas dan bawah dadu 2, dan bagian atas dan bawah dadu 3).
Kuci jawaban:
Menentukan jumlah titik pada sisi dadu yang tidak dapat dilihat yang berdasarkan gambar 3 buah dadu yang disusun ke atas.
Dadu 1
Bagian bawah yg tidak terlihat adalah titik 3
Karena diatasnya sisi dadu titik 4
Dadu 2
- Manakah di antara kelompok tiga bilangan berikut yang merupakan tripel Pythagoras? a. 10, 12, 14 b. 7, 13, 11 c. 6, 2(1/2), 6(1/2)
- Tentukan apakah ∆KLM dengan titik K(6, −6), L(39, −12), dan M(24, 18) adalah segitiga sebarang, segitiga sama kaki, atau segitiga sama sisi. Jelaskan jawaban kalian.
- Jika 32, x, 68 adalah tripel Pythagoras. Berapakah nilai x Tunjukkan bagaimana kalian mendapatkannya.
Karena titik 1 berpasangan dg titik 6 dan titik 5 berpasangan dg titik 2
Dadu 3
Bagian atas dan bawah yg tidak terlihat adalah titik 2 dan titik 5
Karena titik 1 berpasangan dg titik 6 dan titik 3 berpasangan dg titik 4
4. Perhatikan gambar.
Agar terbentuk jaring-jaring balok, bidang yang harus dihilangkan bernomor ….A. 6, 8, 9
B. 2, 6, 8
C. 1, 4, 9
D. 1, 3, 6
Kuci jawaban:
Jaring-jaring balok dilihat dari gambar
Bagian tutup atas dan bawah → 6 dan 3
Bagian depan dan belakang → 2 dan 7
Bagian samping kiri dan kanan → 5 dan 8
Jadi bidang yang harus dihilangkan adalah bernomor 1, 4, 9
Jawaban : C
5. Suatu balok memiliki luas permukaan 188 cm2. Jika lebar dan tinggi balok masing 8cm dan 6cm, tentukan panjang balok
Kuci jawaban:
5. Rumus :
Luas permukaan balok :
Lp = 2 (pl + pt + lt)
Volume :
V = p × l × t
Diketahui :
Luas permukaan => Lp = 188 cm²
Lebar => l = 8 cm
Tinggi => t = 6 cm
Ditanyakan :
Panjang => p = .... ?
Jawab :
Lp = 2 (pl + pt + lt)
188 = 2 (p × 8 + p × 6 + 8 × 6)
188 = 2 (8p + 6p + 48)
188 = 28p + 96
-28p = 96 - 188
-28p = -92
28p = 92
p = 92/28
p = 23/7
p = 3 2/7
p = 3,2857
p ≈ 3,3
Jadi panjang dari balok tersebut adalah :
p = (23/7) cm = 3 2/7 cm = 3,3 cm
6. Diketahui luas suatu jaring" balok adalah 484 cm persegi. bagaimana cara menemukan ukuran balok tersebut?
Kuci jawaban:
6. 2(pl + pt + lt) = 484
pl + pt + lt = 242
panjang=10
lebar=9
tinggi=8
10x9 + 10x8 + 9x8 = 242
90+80+72 = 242
242 = 242
7. Sebuah aula berbentuk balok dengan ukuran panjang 9 meter, lebar 7 meter dan tingginya 4 mater. Dinding bagian dalamnya akan dicat dengan biaya Rp50.000,00 per meter persegi. Seluruh biaya pengecetan aula adalah ....
A. Rp2.700.000,00
B. Rp6.400.000,00
C. Rp8.200.000,00
D. Rp12.600.000,00
Kuci jawaban:
7. Kalau atap ama lantai nya juga di cat
= (pxl + pxt + lxt) x 2
= (9x7 + 9x4 + 7x4) x 2
= 127 x 2
= 254 m²
= 254 x 50.000
= 12.700.000
tanpa atap dan lantai
= (9x4 + 7x4) x 2
= 64 x 2
= 128 m²
= 128 x 50.000
= 6.400.000
8. Perbandingan panjang,lebar dan tinggi sebuah balok adalah 4:3:2.Jika luas alas balok tersebut adalah 108 cm2,maka hitunglah luas permukaan balok tersebut .
Kuci jawaban:
8. Misalkan perbandingannya 4x : 3x : 2x
luas alas balok = 108
panjang dikali lebar = 108
4x . 3x = 108
12x² = 108
x² = 9
x = 3
maka panjang,lebar,dan tingginya berturut-turut adalah 12,9,dan 6
luas permukaan balok = 2(12.9 + 12.6 + 9.6) = 2(108 + 72 + 54)
= 2(234) = 468 cm²
9. Perhatikan gambar kubus di bawah ini.
Jika sisi atas dan sisi bawah kubus tersebut dicat dengan warna merah, sedangkan sisi lain dicat dengan warna biru, kemudian kubus dipotongpotong menjadi 64 kubus satuan. Tentukan banyak kubus satuan yang memiliki warna biru saja.Kuci jawaban:
9. Misal
Rusuk kubus besar = ∛64 = 4 satuan
Rusuk Kubus Kecil = 1 satuan
Yang terkena cat merah adalah bagian atas dan bawah
tinggi kubus yang tidak kena merah sebesar
= 4 - 1 (atas) - 1 (bawah) = 2 satuan
Jadi, banyak kubus yang biru saja = 4 x 4 x 2 = 32 buah
10. Diketahui pada setiap sisi kubus dituliskan sebuah bilangan asli. Setiap titik sudutnya diberi nilai yang merupakan hasil kali dari tiga bilangan pada tiga sisi yang berpotongan di titik sudut tersebut. Jika jumlah semua bilangan pada titik-titik sudut tersebut sama dengan 231, tentukan jumlah semua bilangan yang dituliskan pada sisi-sisi kubus tersebut.
Kuci jawaban:
10. Dengan sisinya ada 6
Titik sudut ada 8
Beri sisinya adalah A,B,C,D,E,F
Sehingga,
231 = ABC + ACD + ADE + ABE + FBC + FCD + FDE + FBE
231 = A(BC+CD+DE+BE) + F(BC+CD+DE+BE)
231 = (A+F)(BC+CD+DE+BE)
231 = (A+F)(C(B+D)+E(B+D))
231 = (A+F)(C+E)(B+D)
Faktor yang mungkin dari 231
Dapat menggunakan yang:
3 x 7 x 11
Sehingga apapun kombinasinya,
Jumlah semua sisinya adalah:
3 + 7 + 11 = 21
Rangkuman materi
operasi ini pula Kartosuwiryo berhasil ditangkap pada tahun 1962. Ia lalu dijatuhi hukuman mati, yang menandai pula berakhirnya pemberontakan DI/TII Kartosuwiryo. Di Jawa Tengah, awal kasusnya juga mirip, dimana akibat persetujuan
Renville daerah Pekalongan-Brebes-Tegal ditinggalkan TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan aparat pemerintahan. Terjadi kevakuman di wilayah ini dan Amir Fatah beserta pasukan Hizbullah yang tidak mau di-TNI-kan segera mengambil alih. Saat pasukan TNI kemudian balik kembali ke wilayah tersebut setelah Belanda melakukan agresi militernya yang kedua, sebenarnya telah terjadi kesepakatan antara Amir Fatah dan pasukannya dengan pasukan TNI. Amir Fatah bahkan diangkat sebagai koordinator pasukan di daerah operasi Tegal dan Brebes. Namun ketegangan karena berbagai persoalan antara pasukan Amir Fatah dengan TNI sering timbul kembali. Amir Fatah pun semakin berubah pikiran setelah utusan Kartosuwiryo datang menemuinya lalu mengangkatnya sebagai Panglima TII Jawa Tengah. Ia bahkan kemudian ikut memproklamirkan berdirinya Negara Islam di Jawa Tengah. Sejak itu terjadi kekacauan dan konflik terbuka antara pasukan Amir Fatah dengan pasukan TNI. Tetapi berbeda dengan DI/TII di Jawa Barat, perlawanan Amir Fatah tidak terlalu lama. Kurangnya dukungan dari penduduk membuat perlawanannya cepat berakhir. Desember 1951, ia menyerah. Selain Amir Fatah, di Jawa Tengah juga timbul pemberontakan lain yang dipimpin oleh Kiai Haji Machfudz atau yang dikenal sebagai Kyai Sumolangu. Ia didukung oleh laskar bersenjata Angkatan Umat Islam (AUI) yang sejak didirikan memang berkeinginan menciptakan suatu negara Indonesia yang berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Meski demikian, dalam perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan, awalnya AUI bahu membahu dengan Tentara Republik dalam menghadapi Belanda. Wilayah operasional AUI berada daerah Kebumen dan daerah sekitar pantai selatan Jawa Tengah. Namun kerjasama antara AUI dengan Tentara RI mulai pecah ketika pemerintah hendak melakukan demobilisasi AUI. Ajakan pemerintah untuk berunding ditolak Kyai Sumolangu. Pada akhir Juli 1950 Kyai Sumolangu melakukan pemberontakan. Sesudah sebulan bertempur, tentara RI berhasil menumpas pemberontakan ini. Ratusan pemberontak dinyatakan tewas dan sebagian Sejarah Indonesia 13 besar berhasil ditawan. Sebagian lainnya melarikan diri dan bergabung dengan pasukan TII di Brebes dan Tegal. Akibat pemberontakan ini kehancuran yang diderita di Kebumen besar sekali. Ribuan rakyat mengungsi dan ratusan orang ikut terbunuh. Selain itu desa-desa juga mengalami kerusakan berat. Pemberontakan Darul Islam di Jawa Tengah lainnya juga dilakukan oleh Batalyon 426 dari Divisi Diponegoro Jawa Tengah. Ini adalah tentara Indonesia yang anggota-anggotanya berasal dari laskar Hizbullah. Simpati dan kerjasama mereka dengan Darul Islam pun jadinya tampak karena DI/TII juga berbasis pasukan laskar Hizbullah. Cakupan wilayah gerakan Batalyon 426 dalam pertempuran dengan pasukan RI adalah Kudus, Klaten hingga Surakarta.Walaupun dianggap kuat dan membahayakan, namun hanya dalam beberapa bulan saja, pemberontakan Batalyon 426 ini juga berhasil ditumpas. Selain di Jawa Barat dan Jawa Tengah, pemberontakan DI/TII terjadi pula di Sulawesi Selatan di bawah pimpinan Letnan Kolonel Kahar Muzakkar. Pada tahap awal, pemberontakan ini lebih disebabkan akibat ketidakpuasan para bekas pejuang gerilya kemerdekaan terhadap kebijakan pemerintah dalam membentuk Tentara Republik dan demobilisasi yang dilakukan di Sulawesi Selatan. Namun beberapa tahun kemudian pemberontakan malah beralih dengan bergabungnya mereka ke dalam DI/TII Kartosuwiryo. Tokoh Kahar Muzakkar sendiri pada masa perang kemerdekaan pernah berjuang di Jawa bahkan menjadi komandan Komando Grup Sulawesi Selatan yang bermarkas di Yogyakarta. Setelah pengakuan kedaulatan tahun 1949 ia lalu ditugaskan ke daerah asalnya untuk membantu menyelesaikan persoalan tentang Komando Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS) di sana. KGSS dibentuk sewaktu perang kemerdekaan dan berkekuatan 16 batalyon atau satu divisi. Pemerintah ingin agar kesatuan ini dibubarkan lebih dahulu untuk kemudian dilakukan re-organisasi tentara kembali. Semua itu dalam rangka penataan ketentaraan. Namun anggota KGSS menolaknya. Begitu tiba, Kahar Muzakkar diangkat oleh Panglima Tentara Indonesia Timur menjadi koordinator KGSS, agar mudah menyelesaikan persoalan. Namun Kahar Muzakkar malah menuntut kepada Panglimanya agar KGSS bukan dibubarkan, melainkan minta agar seluruh anggota KGSS dijadikan tentara dengan nama Brigade Hasanuddin. Tuntutan ini langsung ditolak karena pemerintah berkebijakan hanya akan menerima anggota KGSS yang memenuhi syarat sebagai tentara dan lulus seleksi. Kahar Muzakkar tidak menerima kebijakan ini dan memilih berontak diikuti oleh pasukan pengikutnya. Selama masa pemberontakan, Kahar Muzakkar pada tanggal 7 Agustus 1953 menyatakan diri sebagai bagian dari Negara Islam Indonesia Kartosuwiryo. 14 Kelas XII SMA/MA Pemberontakan yang dilakukan Kahar memang memerlukan waktu lama untuk menumpasnya. Pemberontakan baru berakhir pada tahun 1965. Di tahun itu, Kahar Muzakkar tewas tertembak dalam suatu penyergapan. Pemberontakan yang berkait dengan DI/TII juga terjadi di Kalimantan Selatan. Namun dibandingkan dengan gerakan DI/TII yang lain, ini adalah pemberontakan yang relatif kecil, dimana pemberontak tidak menguasai daerah yang luas dan pergerakan pasukan yang besar. Meski begitu, pemberontakan berlangsung lama dan berlarut-larut hingga tahun 1963 saat Ibnu Hajar, pemimpinnya, tertangkap. Timbulnya pemberontakan DI/TII Kalimantan Selatan ini sesungguhnya bisa ditelusuri hingga tahun 1948 saat Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) Divisi IV, sebagai pasukan utama Indonesia dalam menghadapi Belanda di Kalimantan Selatan, telah tumbuh menjadi tentara yang kuat dan berpengaruh di wilayah tersebut. Namun ketika penataan ketentaraan mulai dilakukan di Kalimantan Selatan oleh pemerintah pusat di Jawa, tidak sedikit anggota ALRI Divisi IV yang merasa kecewa karena diantara mereka ada yang harus didemobilisasi atau mendapatkan posisi yang tidak sesuai dengan keinginan mereka. Suasana mulai resah dan keamanan di Kalimantan Selatan mulai terganggu. Penangkapan-penangkapan terhadap mantan anggota ALRI Divisi IV terjadi. Salah satu alasannya adalah karena diantara mereka ada yang mencoba menghasut mantan anggota ALRI yang lain untuk memberontak. Diantara para pembelot mantan anggota ALRI Divisi IV adalah Letnan Dua Ibnu Hajar. Dikenal sebagai figur berwatak keras, dengan cepat ia berhasil mengumpulkan pengikut, terutama di kalangan anggota ALRI Divisi IV yang kecewa terhadap pemerintah. Ibnu Hajar bahkan menamai pasukan barunya sebagai Kesatuan Rakyat Indonesia yang Tertindas (KRIyT). Kerusuhan segera saja terjadi. Berbagai penyelesaian damai coba dilakukan pemerintah, namun upaya ini terus mengalami kegagalan. Pemberontakan pun pecah. Akhir tahun 1954, Ibnu Hajar memilih untuk bergabung dengan pemerintahan DI/TII Kartosuwiryo, yang menawarkan kepadanya jabatan dalam pemerintahan DI/TII sekaligus Panglima TII Kalimantan. Konflik dengan tentara Republik pun tetap terus berlangsung bertahun-tahun. Baru pada tahun 1963, Ibnu Hajar menyerah. Ia berharap mendapat pengampunan. Namun pengadilan militer menjatuhinya hukuman mati. Daerah pemberontakan DI/TII berikutnya adalah Aceh. Ada sebab dan akhir yang berbeda antara pemberontakan di daerah ini dengan daerah-daerah DI/ TII lainnya. Sejarah Indonesia 15 Di Aceh, pemicu langsung pecahnya pemberontakan adalah ketika pada tahun 1950 pemerintah menetapkan wilayah Aceh sebagai bagian dari propinsi Sumatera Utara. Para ulama Aceh yang tergabung dalam Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA) menolak hal ini. Bagi mereka, pemerintah terlihat tidak menghargai masyarakat Aceh yang telah berjuang membela republik. Mereka menuntut agar Aceh memiliki otonomi sendiri dan mengancam akan bertindak bila tuntutan mereka tak dipenuhi. Tokoh terdepan PUSA dalam hal ini adalah Daud Beureuh. Pemerintah pusat kemudian berupaya menempuh jalan pertemuan. Wakil Presiden M. Hatta (1950), Perdana Menteri M. Natsir (1951), bahkan Soekarno (1953?) menyempatkan diri ke Aceh untuk menyelesaikan persoalan ini, namun mengalami kegagalan. Akhirnya pada tahun 1953, setelah Daud Beureuh melakukan kontak dengan Kartosuwiryo, ia menyatakan Aceh sebagai bagian dari Negara Islam Indonesia yang dipimpin Kartosuwiryo. Konflik antara pengikut Daud Beureuh dengan tentara RI pun berkecamuk dan tak menentu selama beberapa tahun, sebelum akhirnya pemerintah mengakomodasi dan menjadikan Aceh sebagai daerah istimewa pada tahun 1959. Tiga tahun setelah itu Daud Beureuh kembali dari pertempuran yang telah selesai. Ia mendapat pengampunan. Sumber: disarikan dari berbagai sumber Gambar 1.4 Tokoh DI/TII Perhatikan gambar di atas! Carilah informasi mengenai tokoh-tokoh dalam gambar tersebut. Buat laporan tertulis! 16 Kelas XII SMA/MA c. Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI) Inilah peristiwa yang hingga kini masih menyimpan kontroversi. Utamanya adalah yang berhubungan dengan pertanyaan “Siapa dalang Gerakan 30 September 1965 sebenarnya?” Setidaknya terdapat enam teori mengenai peristiwa kudeta G30S tahun 1965 ini : 1. Gerakan 30 September merupakan persoalan internal Angkatan Darat (AD). Dikemukakan antara lain oleh Ben Anderson, W.F.Wertheim, dan Coen Hotsapel, teori ini menyatakan bahwa G30S hanyalah peristiwa yang timbul akibat adanya persoalan di kalangan AD sendiri. Hal ini misalnya didasarkan pada pernyataan pemimpin Gerakan, yaitu Letnan Kolonel Untung yang menyatakan bahwa para pemimpin AD hidup bermewah- mewahan dan memperkaya diri sehingga mencemarkan nama baik AD. Pendapat seperti ini sebenarnya berlawanan dengan kenyataan yang ada. Jenderal Nasution misalnya, Panglima Angkatan Bersenjata ini justru hidupnya sederhana. 2. Dalang Gerakan 30 September adalah Dinas Intelijen Amerika Serikat (CIA). Teori ini berasal antara lain dari tulisan Peter Dale Scott atau Geoffrey Robinson. Menurut teori ini AS sangat khawatir Indonesia jatuh ke tangan komunis. PKI pada masa itu memang tengah kuat-kuatnya menanamkan pengaruh di Indonesia. Karena itu CIA kemudian bekerjasama dengan suatu kelompok dalam tubuh AD untuk memprovokasi PKI agar melakukan gerakan kudeta. Setelah itu, ganti PKI yang dihancurkan. Tujuan akhir skenario CIA ini adalah menjatuhkan kekuasaan Soekarno. 3. Gerakan 30 September merupakan pertemuan antara kepentingan Inggris-AS. Menurut teori ini G30S adalah titik temu antara keinginan Inggris yang ingin sikap konfrontatif Soekarno terhadap Malaysia bisa diakhiri melalui penggulingan kekuasaan Soekarno, dengan keinginan AS agar Indonesia terbebas dari komunisme. Dimasa itu, Soekarno memang tengah gencar melancarkan provokasi menyerang Malaysia yang dikatakannya sebagai negara boneka Inggris. Teori dikemukakan antara lain oleh Greg Poulgrain. Sejarah Indonesia 17 4. Soekarno adalah dalang Gerakan 30 September. Teori yang dikemukakan antara lain oleh Anthony Dake dan John Hughes ini beranjak dari asumsi bahwa Soekarno berkeinginan melenyapkan kekuatan oposisi terhadap dirinya, yang berasal dari sebagian perwira tinggi AD. Karena PKI dekat dengan Soekarno, partai inipun terseret. Dasar teori ini antara lain berasal dari kesaksian Shri Biju Patnaik, seorang pilot asal India yang menjadi sahabat banyak pejabat Indonesia sejak masa revolusi. Ia mengatakan bahwa pada 30 September 1965 tengah malam Soekarno memintanya untuk meninggalkan Jakarta sebelum subuh. Menurut Patnaik, Soekarno berkata “sesudah itu saya akan menutup lapangan terbang”. Di sini Soekarno seakan tahu bahwa akan ada “peristiwa besar” esok harinya. Namun teori ini dilemahkan antara lain dengan tindakan Soekarno yang ternyata kemudian menolak mendukung G30S. Bahkan pada 6 Oktober 1965, dalam sidang Kabinet Dwikora di Bogor, ia mengutuk gerakan ini. 5. Tidak ada pemeran tunggal dan skenario besar dalam peristiwa Gerakan 30 September (teori chaos). Dikemukakan antara lain oleh John D. Legge, teori ini menyatakan bahwa tidak ada dalang tunggal dan tidak ada skenario besar dalam G30S. Kejadian ini hanya merupakan hasil dari
Sumber buku siswa matematika kelas 8
Post a Comment for "1. Akan dibuat model kerangka balok dari kawat yang panjangnya 10 m. Jika ukuran panjang, lebar, dan tingginya adalah 30 cm × 20 cm × 10 cm."