KUNCI JAWABAN IPA kelas 8 halaman 224 225 226 227 bab 11 uji kompetensi
Berikut ini merupakan pembahasan mengenai kunci jawaban dari pelajaran ipa kelas 8 bab 11 uji komtensi pilihan ganda dan essay- yang mana pembahasan ini kami buat agar peserta didik dapat menyelesaikan tugas dengan tepat waktu dan memperoleh nilai yang memuaskan dan kami harap dengan adanya pembahasan artikel yang kami buat ini temen temen dapat memperoleh nilai yang memuaskan.
kami yakin jika temen temen menggunakan artikel kami untuk menyelesaiakn tugas maka kami yakin jika temen temen bisa mendapatkan nilai yang begitu besar hal ini dikarenakan kami dalam menjawab soal yang ada kami menjawabnya dengan sunguh sunguh.
kami juga membahas mengenai kunci jawaban dari bab lain, yang mana pembahasan bab yang kami maksud adalah pembahasan mengnai bab selanjutnya yaitu berkaitan tenatang kunci jawaban ipa kelas 8 . berikut ini pembahasan yang bisa temen- temen klik untuk mengakses jawaban tersebut:
- Kunci jawaban IPA kelas 8 Bab 1
- Kunci jawaban IPA kelas 8 Bab 2
- Kunci jawaban IPA kelas 8 Bab 3
- Kunci jawaban IPA kelas 8 Bab 4
- Kunci jawaban IPA kelas 8 Bab 5
- Kunci jawaban IPA kelas 8 Bab 6
- Kunci jawaban IPA kelas 8 Bab 7
- Kunci jawaban IPA kelas 8 Bab 8
- Kunci jawaban IPA kelas 8 Bab 9
- Kunci jawaban IPA kelas 8 Bab 10
- Kunci jawaban IPA kelas 8 Bab 11
Cahaya dan Alat Optik Kamu dapat melihat alam sekitar dengan indra penglihat. Benda-benda di sekitarmu dapat dilihat karena benda tersebut memantulkan cahaya. Bagaimana cara matamu dapat melihat benda dan bagaimana cara benda memantulkan cahaya? Ayo, pelajari pada bab ini dengan semangat!
Kami juga membahas mengenai kunci jawaban pelajaran, yang dapat temen temen akses jawaban tersebut di bawah ini, dimana pembahasan ini kami buat seupaya temen dapat menyelesaiakn tugas dengan tepat waktu dan memperoleh nilai yang memuskan
- Kunci jawaban PAI kelas 8
- Kunci jawaban MTK kelas 8
- Kunci jawaban Bahasa Inggris kelas 8
- Kunci jawaban IPA kelas 8
- Kunci jawaban PENJAS kelas 8
- Kunci jawaban Bahasa indonesia kelas 8
Pemantulan yang terjadi dapat berupa pemantulan baur dan pemantulan teratur. Pemantulan baur terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang yang tidak rata, seperti aspal, tembok, dan batang kayu. Pemantulan teratur terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang yang rata, seperti cermin datar. Pada pemantulan baur dan pemantulan teratur, sudut pantulan cahaya besarnya selalu sama dengan sudut datang cahaya (perhatikan Gambar 11.3)
Daftar Isi
Ilmu Pengetahuan Alam 169 Pemantulan Baur (Difus) Pemantulan Teratur Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.3 Pemantulan Baur dan Pemantulan Teratur Hal tersebut adalah sesuai dengan hukum pemantulan cahaya yang dikemukakan oleh Snellius. Snellius menambahkan konsep garis normal yang merupakan garis khayal yang tegak lurus dengan bidang pantul. Garis normal berguna untuk mempermudah kamu menggambarkan pembentukan bayangan oleh cahaya
Kunci jawaban IPA kelas 8 halaman 224-226 uji kompetensi bab 11
Snellius mengemukakan bahwa: (1) Sinar datang garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. (2) Besar sudut datang sama dengan besar sudut pantul (∠i = ∠r). ∠r ∠i Garis normal Sinar datang Sinar pantul Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.4 Proses Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar Kemampuan kamu untuk membedakan warna, tidak terlepas dari sifat cahaya. Cahaya yang mengenai benda sebagian akan dipantulkan ke mata dan sebagian lagi akan diserap benda sebagai energi.
A. Pilihan Ganda
1. Fakta yang benar tentang hubungan antara cahaya dan kemampuan mata untuk melihat benda adalah ....
A. mata dapat melihat benda karena benda memiliki kemampuan menyerap cahaya yang diterima
B. mata dapat melihat benda karena benda memantulkan cahaya yang diterimanya, sehingga cahaya masuk ke mata
C. mata dapat melihat benda karena cahaya yang mengenai benda dibiaskan
D. mata dapat melihat benda karena saraf-saraf mata memiliki kemampuan untuk melihat benda, sehingga kemampuan mata untuk melihat tidak ada hubungannya dengan cahaya
Kunci Jawaban B
2. Berikut ini proses perjalanan cahaya pada mata hingga terbentuk bayangan benda adalah...
A. pupil - kornea - iris - lensa mata (cahaya membentuk bayangan) - bayangan ditangkap retina
B. pupil - iris - kornea - lensa mata (cahaya membentuk bayangan) - bayangan ditangkap retina
C. kornea- pupil - iris - lensa mata (cahaya membentuk bayangan) - bayangan ditangkap oleh retina
D. kornea - pupil - lensa mata (cahaya membentuk bayangan) - bayangan ditangkapoleh retina
Kunci Jawaban C
3. Bagian mata yang mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata adalah ....
A. iris
B. pupil
C. kornea
D. saraf mata
Kunci Jawaban A
4. Edo menderita miopi sehingga dia tidak dapat melihat benda yang berada pada jarak jauh dengan jelas. Jenis lensa untuk membantu penglihatan Edo adalah ....
A. lensa tipis
B. lensa ganda
C. lensa cekung
D. lensa cembung
Kunci Jawaban C
5. Pelangi merupakan salah satu peristiwa yang menunjukkan bahwa cahaya memiliki sifat ....
A. cahaya tampak
B. cahaya merambat lurus
C. cahaya dipantulkan
D. cahaya dibiaskan
Kunci Jawaban D
6. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung apabila benda terletak pada jarak kurang dari titik fokus cermin adalah ....
A. nyata, terbalik, diperkecil, dan terletak antara M dan F
B. nyata, terbalik, diperbesar, dan terletak di depan M
C. maya, tegak, diperbesar, dan terletak di belakang cermin
D. nyata, terbalik, sama besar dan terletak di titik M
Kunci Jawaban C
7. Pasangan yang tepat antara lensa yang terdapat pada mikroskop dan bayangan yang dibentuk oleh lensa adalah ....
A. lensa objektif = bayangan maya dan diperbesar; lensa okuler = bayangan maya dan diperbesar
B. lensa objektif = bayangan nyata dan diperbesar; lensa okuler = bayangan nyata dan diperbesar
C. lensa objektif = bayangan nyata dan diperkecil; lensa okuler = bayangan maya dan diperbesar
D. lensa objektif = bayangan nyata dan diperbesar; lensa okuler = bayangan maya dan diperbesar
Kunci Jawaban D
8. Alat optik yang memiliki lensa cembung sehingga dapat membantu mendekatkan objek ke mata serta membantu untuk melihat benda yang kecil adalah ....
A. lup
B. teleskop
C. teropong
D. mikroskop
Kunci Jawaban A
9. Sebuah benda yang tingginya 12 cm diletakkan 10 cm di depan cermin cembung yang jari-jari kelengkungannya 30 cm. Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin tersebut adalah ....
A. maya, tegak, dan diperkecil
B. maya, tegak, dan diperbesar
C. nyata, terbalik, dan diperkecil
D. nyata, tegak, dan diperbesar
Kunci Jawaban A
10. Seseorang ingin melihat suatu benda yang berada di depan mata pada jarak 25 cm. Jika jarak kornea mata ke retina adalah 2,5 cm, maka panjang fokus sistem lensa-kornea agar benda terlihat paling jelas oleh mata orang tersebut adalah ... cm.
A. 2,26
B. 2,24
C. 3,52
D. 3,54
Kunci Jawaban B
Kunci jawaban IPA kelas 8 halaman 226-227 uji kompetensi bab 11
Misalnya 170 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 cahaya yang mengenai benda terlihat berwarna merah. Hal ini berarti spektrum cahaya merah akan dipantulkan oleh benda, sedangkan spektrum warna lainnya akan diserap oleh benda tersebut. Ayo, Kita Selesaikan 1. Pada gambar di bawah ini, manakah yang menunjukkan sudut datang dan sudut pantul? ∠a ∠b ∠c ∠d Sinar datang Garis normal Sinar pantul Bidang pantul Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.5 Posisi Sudut Datang dan Sudut Pantul 2.
Jika sudut datang sebesar 30°, berapakah besar sudut pantul yang terbentuk? c. Cahaya dapat Dibiaskan Bagaimana cahaya dapat dibiaskan? Untuk mengetahuinya ayo lakukan aktivitas berikut. Aktivitas 11.2 Mengapa Sendok Terlihat Bengkok? Ayo, Kita Lakukan Apa yang kamu perlukan? 1. Sendok 2. Air 3. Gelas kimia, jika tidak ada gunakan gelas bening Ilmu Pengetahuan Alam 171 Apa yang harus kamu lakukan? 1. Isi gelas dengan air hingga terisi 43 gelas! 2. Masukkan sendok ke dalam air dengan posisi seperti pada Gambar 11.6! Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.
1. Mata yang normal memiliki kemampuan untuk melihat benda dengan jelas pada jarak yang dekat dan jauh. Mengapa mata kita memiliki kemampuan tersebut?
Kunci jawaban:
Mata dapat melihat benda dengan jelas pada jarak dekat ataupun jauh karena lensa mata memiliki kemampuan untuk mengubah bentuknya. Pada saat mata melihat benda yang berada pada jarak jauh, otot siliar akan berkontraksi. Hal ini akan menyebabkan lensa mata menjadi lebih datar atau mata melihat tanpa berakomodasi. Ketika kalian melihat benda yang berada pada jarak dekat, otot siliar akan relaksasi. Hal ini akan menyebabkan lensa mata menjadi lebih cembung. Pada kondisi ini mata dikatakan berakomodasi maksimum.
2. Beni memiliki penglihatan normal, kemudian dia mencoba kacamata Udin yang berlensa negatif. Ternyata, penglihatan Beni menjadi kabur. Mengapa hal ini terjadi?
Kunci jawaban
Karena apabila orang berpenglihatan normal menggunakan kacamata berlensa negatif, maka titik fokusnya akan berubah sehingga cahaya tidak jatuh tepat di retina.
3. Lukislah bayangan yang dibentuk oleh cermin datar untuk bendabenda di bawah ini!
Kunci jawaban
.
4. Lensa cembung sering disebut dengan lensa pengumpul (konvergen), sedangkan lensa cekung sering disebut lensa penyebar (divergen), mengapa demikian? Agar mudah menjelaskan, gunakan gambar hasil pembiasan cahaya pada lensa tersebut!
Kunci jawaban
Hal ini dikarenakan cahaya yang dibiaskan oleh lensa cembung adalah mengumpul, sedangkan cahaya yang dibiaskan oleh lensa cekung menyebar
5. Seseorang yang memiliki tinggi dari ujung kaki sampai ke matanya 150 cm berdiri di depan cermin datar yang tingginya 30 cm. Cermin itu ditegakkan vertikal di atas meja yang tingginya 80 cm dari lantai. Berapakah tinggi bayangan bagian badan orang itu yang dapat dilihat di cermin?
Kunci jawaban
5. Tinggi dari 150 cm ke bawah sampai 80 cm :
150 cm - 80 cm = 70 cm
Lalu, tingginya ditarik ke bawah hingga sisa tinggi :
80 cm - 70 cm = 10 cm
Jika sisanya tadi ditarik ke bawah dari 80 cm, maka menghasilkan :
80 cm - 10 cm = 70 cm
Sehingga, tinggi bayangannya :
t bayangan = t cermin diatas meja - 2 × sisa tinggi
= 80 cm - 2 × 10 cm
= 60 cm
6. Banyak peristiwa terjadinya orang tenggelam di kolam renang. Salah satu penyebabnya adalah kesalahan memperkirakan kedalaman kolam ketika dilihat dari atas permukaan air kolam. Peristiwa apa yang terjadi pada kasus tersebut? Jelaskan jawaban kamu!
Kunci jawaban
Peristiwa yang terjadi adalah Pembiasan: Jika cahaya yang merambat pada suatu medium berpindah ke medium yang lain, maka pada batas kedua medium tersebut akan terjadi pembiasan atau pembelokan arah. Hal ini disebabkan karena kecepatan cahaya dalam kedua medium tersebut tidak sama. Semakin besar kerapatan suatu medium, makin kecil kecepatan cahaya yang melewatinya. Dasar kolam tampak dangkal karena sinar datang yang berasal dari dasar kolam dibiaskan menjauhi garis normal. Yang kita lihat sebagai dasar kolam adalah bayangan dari dasar kolam tersebut, bukan dasar kolam yang sebenarnya.
7. Perhatikan gambar di bawah ini! Jika seseorang ingin menombak ikan di dalam air, ke titik manakah posisi ujung tombak diarahkan agar ikan dapat tertangkap? Jelaskan jawaban kamu!
Kunci jawaban
Ikan yang berada di dalam air, juga mengalami fenomena yang sama. Posisi bayangan ikan yang kita lihat bukanlah merupakan posisi ikan yang sesungguhnya karena cahaya yang terpantul dari ikan tersebut telah berbelok. Oleh sebab itu, jika kita hendak menombak ikan, maka arahkanlah tombak tersebut sedikit ke bawahnya, supaya dapat mengenai ikan dengan lebih akurat.
Demikian soal dan jawaban buku siswa ipa kelas 8 uji kompetensi bab 11 tentang cahaya dan alat optik yang telah kami bagikan. Jika ada kata dan jawaban yang menurut anda kurang tepat Anda bisa menanggapi dan bertanya melalui komentar dibawah ini. Semoga soal dan pembahasan cahaya dan alat optik ini dapat bermanfaat .
Rangkuman IPA kelas 8 bab 11
Cahaya dan Alat Optik Kamu dapat melihat alam sekitar dengan indra penglihat. Benda-benda di sekitarmu dapat dilihat karena benda tersebut memantulkan cahaya. Bagaimana cara matamu dapat melihat benda dan bagaimana cara benda memantulkan cahaya? Ayo, pelajari pada bab ini dengan semangat! S u m b e r : c o v e r s a t i o n . w h i c h . c o . u k 166 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 Maha Kuasa Tuhan yang telah menciptakan cahaya. Mungkin di antara kamu masih ada yang bertanya-tanya tentang cahaya, karena tidak mengetahui wujud dan tidak dapat memegang cahaya bukan? Cahaya tidak mempunyai wujud, namun cahaya ada di sekitar kamu dan dapat dirasakan keberadaannya. Cara paling mudah untuk merasakan cahaya adalah dengan menyalakan dan memadamkan lampu pada malam hari. Coba rasakan bagaimana pengaruh keberadaan cahaya terhadap proses penglihatan! Perhatikan Gambar 11.1! Dengan adanya cahaya kamu dapat melihat indahnya ciptaan Tuhan, mulai dari wajah teman-temanmu, berbagai jenis bunga dan hewan, pemandangan alam, atau lukisan yang dibuat oleh seorang seniman. (a) (b) Sumber: (a) www.gardeningknowhow.com. (b) www.bambaexperienc
e.com Gambar 11.1 (a) Berbagai Bunga, (b) Pemandangan Alam Gunung Bromo Bayangkan jika tidak ada cahaya, kita hanya akan mengalami kegelapan selama kita hidup dan tidak dapat melihat indahnya ciptaan Tuhan. Kita wajib bersyukur kepada Tuhan atas karunia cahaya yang diberikan kepada kita. Mengapa cahaya dapat membantu kita melihat? Bagaimana proses melihat dengan adanya cahaya tersebut? Agar mengetahuinya, ayo kita pelajari materi ini dengan penuh semangat! Ilmu Pengetahuan Alam 167 A. Sifat Cahaya dan Proses Pembentukan Bayangan Ayo, Kita Pelajari Istilah Penting • Sifat-sifat cahaya • Pembentukan bayangan pada cermin • Lensa • Hukum pemantulan cahaya • Gelombang elektromagnetik • Pembiasan • Konvergen • Divergen • Titik fokus Mempelajari materi ini akan membantumu memahami sifat cahaya dan proses pembentukan bayangan pada cermin dan lensa, sehingga kamu dapat memahami prinsip kerja alat-alat optik. Mengapa Penting? 1. Sifat-Sifat Cahaya Kamu perlu mengetahui dan memahami sifat-s
ifat cahaya agar dapat mengenali cahaya. Cahaya memiliki beberapa sifat, yaitu merambat lurus, dapat dipantulkan, dapat dibiaskan, dan merupakan gelombang elektromagnetik. a. Cahaya Merambat Lurus Pernahkah kamu menyalakan lilin atau lampu di tempat gelap? Jika lilin atau lampu dinyalakan akan dihasilkan cahaya yang dapat menerangi tempat yang gelap. Tahukah kamu bagaimanakah arah rambatan cahaya tersebut? Agar mengetahuinya lakukan kegiatan berikut! Aktivitas 11.1 Perambatan Cahaya Ayo, Kita Lakukan Apa yang kamu perlukan? 1. Lampu atau lilin 2. Kertas 3. Gunting 168 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 Apa yang harus kamu lakukan? 1. Lakukan percobaan ini di tempat gelap atau remang-remang. 2. Lubangi kertas pada bagian tengahnya! 3. Susunlah set percobaan seperti pada Gambar 11.2. Mintalah bantuan temanmu untuk memegang kertas! 4. Nyalakan lampu/lilin. Amati nyala lilin tersebut dengan posisi lubang pada kedua kertas dalam satu garis lurus dengan mata seperti pada Gambar 11.2! 5. Apa yang terjadi jika kedua lubang pada kertas tersebut dan mata tidak berada dalam satu garis lurus? Pengamat Kertas Lilin Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.2 Set Percobaan Perambatan Cahaya Apa yang dapat kamu simpulkan? Berdasarkan percobaan yang telah kamu lakukan, apa yang dapat kamu simpulkan? b. Cahaya
dapat Dipantulkan Apakah kamu dapat membedakan benda-benda berdasarkan warnanya? Apa yang menyebabkan demikian? Cahaya memiliki sifat dapat dipantulkan jika menumbuk suatu permukaan bidang. Pemantulan yang terjadi dapat berupa pemantulan baur dan pemantulan teratur. Pemantulan baur terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang yang tidak rata, seperti aspal, tembok, dan batang kayu. Pemantulan teratur terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang yang rata, seperti cermin datar. Pada pemantulan baur dan pemantulan teratur, sudut pantulan cahaya besarnya selalu sama dengan sudut datang cahaya (perhatikan Gambar 11.3). Ilmu Pengetahuan Alam 169 Pemantulan Baur (Difus) Pemantulan Teratur Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.3 Pemantulan Baur dan Pemantulan Teratur Hal tersebut adalah sesuai dengan hukum pemantulan cahaya yang dikemukakan oleh Snellius. Snellius menambahkan konsep garis normal yang merupakan garis khayal yang tegak lurus dengan bidang pantul. Garis normal berguna untuk mempermudah kam
u menggambarkan pembentukan bayangan oleh cahaya. Snellius mengemukakan bahwa: (1) Sinar datang garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. (2) Besar sudut datang sama dengan besar sudut pantul (∠i = ∠r). ∠r ∠i Garis normal Sinar datang Sinar pantul Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.4 Proses Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar Kemampuan kamu untuk membedakan warna, tidak terlepas dari sifat cahaya. Cahaya yang mengenai benda sebagian akan dipantulkan ke mata dan sebagian lagi akan diserap benda sebagai energi. Misalnya 170 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 cahaya yang mengenai benda terlihat berwarna merah. Hal ini berarti spektrum cahaya merah akan dipantulkan oleh benda, sedangkan spektrum warna lainnya akan diserap oleh benda tersebut. Ayo, Kita Selesaikan 1. Pada gambar di bawah ini, manakah yang menunjukkan sudut datang dan sudut pantul? ∠a ∠b ∠c ∠d Sinar datang Garis normal Sinar pantul Bidang pantul Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.5 Posisi Sudut Datang dan Sudut Pantul 2. Jika sudut datang sebesar 30°, berapakah besar sudut pantul yang terbentuk? c. Cahaya dapat Dibiaskan Bagaimana cahaya dapat dibiaskan? Untuk mengetahuinya ayo lakukan aktivitas berikut. Aktivitas 11.2 Mengapa Sendok Terlihat Bengkok? Ayo, Kita Lakukan Apa yang kamu perlukan? 1. Sendok 2. Air 3. Gelas kimia, jika tidak ada gunakan gelas bening Ilmu Pengetahuan Alam 171 Apa yang harus kamu lakukan? 1. Isi gelas dengan air hingga terisi 43 gelas! 2. Masukkan sendok ke dalam air dengan posisi seperti pada Gambar 11.6! Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.
6 Set Percobaan Pembiasan 3. Amati bentuk sendok yang berada di atas air dan di dalam air! Apa yang perlu kamu diskusikan? 1. Apa yang terjadi pada sendok? Mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi? Jelaskan! 2. Mengapa cahaya dibiaskan saat melalui medium yang berbeda kerapatannya? 3. Gambarkan diagram yang dapat menjelaskan proses terjadinya pembiasan pada sendok! Apa yang dapat kamu simpulkan? Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah kamu lakukan, apa yang dapat kamu simpulkan? Cahaya akan dibiaskan ketika melalui dua medium yang memiliki kerapatan optik yang berbeda. Kecepatan cahaya akan menurun saat dari udara memasuki air atau medium yang lebih rapat. Semakin besar perubahan kecepatan cahaya saat melalui dua medium yang berbeda, akan semakin besar pula efek pembiasan yang terjadi. Namun, pembiasan tidak akan terjadi saat cahaya masuk dengan posisi tegak lurus bidang batas kedua medium. 172 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 Kaca Udara Sinar datang Garis normal θ1 θ2 v2 v1 A B (a) Sinar bias (b) Sumber: Dok. Kemdik
bud Gambar 11.7 (a) Pembiasan Berkas Cahaya, (b) Pembiasan pada Sendok di dalam Gelas Berisi Air Ayo, Kita Pahami Kamu pasti pernah melihat bayang-bayang benda. Apa sebenarnya bayang-bayang itu? Bayang-bayang terjadi sebagai akibat cahaya merambat pada garis lurus. Bayang-bayang merupakan suatu daerah gelap yang terbentuk pada saat sebuah benda menghalangi cahaya yang mengenai suatu permukaan. Jika sumber cahaya cukup besar, bayang-bayang sering terdiri atas dua bagian. Apabila cahaya tersebut terhalang seluruhnya, terbentuklah umbra, yaitu bagian perta
ma bayang-bayang yang sangat gelap. Daerah di luar umbra menerima sebagian cahaya, terbentuklah penumbra, yaitu bagian kedua bayang-bayang yang terletak di luar umbra dan tampak berwarna abu-abu kabur. d. Cahaya merupakan Gelombang Elektromagnetik Bayangkan saat ini kamu sedang berdiri di tepi pantai. Pada saat itu kamu melihat ombak yang sangat besar sedang melaju menuju ke a
n mediumnya (air laut) karena angin. Hal ini dibuktikan dengan terdengarnya suara ombak (energi gerak menjadi bunyi). Berbeda dengan gelombang laut, cahaya dapat mentransfer energi dari satu tempat ke tempat lainnya tanpa menggunakan Ilmu Pengetahuan Alam 173 medium. Gelombang cahaya terbentuk karena adanya perubahan medan magnet dan medan listrik secara periodik, sehingga merupakan gelombang elektromagnet. Salah satu fenomena yang dapat membuktikan bahwa cahaya itu mampu mentransfer energi adalah saat lilin yang dinyalakan di sebuah ruang yang gelap dan kemudian lilin tersebut dapat menerangi ruangan. Contoh lainnya adalah matahari yang memancarkan gelombang cahayanya melalui ruang angkasa (tanpa medium). Gelombang cahaya matahari memancar ke segala arah sampai ke bumi meskipun melalui ruang hampa udara. Hal ini berarti gelombang cahaya dapat merambat pada ruang kosong (hampa udara) tanpa adanya materi. Berdasarkan frekuensinya, gelombang elektromagnetik ada bermacam-macam. Berikut klasifikasi gelombang elektromagnetik yang dikenal dengan spektrum elektromagnetik. Sinar Gamma Sinar-X Sinar UV Inframerah Gelombang mikro Gelombang radio Cahaya tampak Panjang gelombang (nm) 380 400 500 600 700 750 10-5 nm 10-3 nm 1 nm 103 nm 106 nm 1 m 103 m Panjang gelombang semakin pendek Energi semakin besar Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.8 Spektrum Elektromagnetik
Sinar yang dapat dilihat oleh mata manusia adalah bagian yang sangat kecil dari spektrum elektromagnetik. Agar mudah memahaminya, perhatikan Gambar 11.8 yang menunjukkan spektrum cahaya tampak. Cahaya tampak adalah cahaya yang memiliki panjang 174 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 gelombang elektromagnetik yang dapat dideteksi oleh mata manusia. Panjang gelombang cahaya tampak berkisar antara 400 nm sampai 700 nm, yang besarnya seratus kali lebih kecil
daripada lebar rambut manusia. Warna cahaya yang dapat kamu lihat tergantung pada panjang gelombang dari gelombang cahaya yang masuk ke mata. Misalnya seperti cahaya hijau yang memiliki panjang gelombang sekitar 500 nm akan dapat terlihat apabila benda-benda yang berwarna hijau menyerap semua spektrum cahaya yang memiliki panjang gelombang kurang dari 500 nm dan lebih dari 500 nm, serta hanya memantulkan spektrum cahaya yang memiliki panjang gelombang 500 nm saja. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa sebuah benda hanya akan memantulkan spektrum cahaya yang warnanya sama dengan warna permukaan benda tersebut, sehingg
a kita dapat mengindrai dengan tepat warna-warna benda tersebut. Ayo, Kita Selesaikan Setelah kamu mengamati Gambar 11.8 tentang spektrum elektromagnetik, berapakah panjang gelombang cahaya merah dan biru? 2. Pembentukan Bayangan pada Cermin Salah satu kegiatan yang mungkin kamu lakukan sebelum berangkat ke sekolah adalah berdiri di depan cermin, untuk melihat apakah kamu sudah rapi atau belum. Bahkan sering kali dalam perjalanan, kamu ditemani cermin. Tahukah kamu bahwa cermin yang kamu pakai untuk berkaca setiap hari adalah sebuah cermin datar? Jika seberkas cahaya mengenai cermin datar maka cahaya tersebut dipantulkan secara teratur. Peristiwa pemantulan cahaya pada cermin datar menyebabkan pembentukan bayangan benda oleh cermin. Ilmu Pengetahuan Alam 175 Aktivitas 11.3 Pembentukan Bayangan oleh Cermin Datar A
yo, Kita Lakukan Apa yang kamu perlukan? 1. Cermin datar minimal berukuran 30 cm × 30 cm. 2. Pensil, pulpen, buku, botol kecil, atau benda lainnya yang ada di sekitar kamu. Apa yang harus kamu lakukan? 1. Letakkan benda, misal botol kecil 15 cm di depan cermin datar! 2. Amati bayangan yang terjadi pada cermin! Benda Sinar datang Bayangan Cermin datar Perpanjangan sinar pantul Sinar pantul s' s Susu Susu Sinar pantul Pengamat Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.9 Bayangan yang Terbentuk pada Cermin Datar Lakukan percobaan ini dengan cermat dan teliti agar kamu dapat memahami pembentukan bayangan pada cermin datar. Selain itu, jangan lupa bekerja sama dan berbagi tugaslah dengan teman satu kelompokmu. Apa yang perlu kamu diskusikan? 1. Dimanakah letak bayangan yang dapat kamu amati pada cermin? 2. Bagaimanakah ukuran bayangan jika dibandingkan dengan ukuran benda? 176 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 3. Bandingkan jarak benda terhadap cermin dan jarak bayangan terhadap cermin! Apa yang dapat kamu simpulkan? Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah kamu lakukan, apa yang dapat kamu simpulkan? a. Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar Pada saat menentukan bayangan pada c
ermin datar melalui diagram sinar, titik bayangan adalah titik potong berkas sinar-sinar pantul. Bayangan bersifat nyata apabila titik potongnya diperoleh dari perpotongan sinar-sinar pantul yang konvergen (mengumpul). Sebaliknya, bayangan bersifat maya apabila titik potongnya merupakan hasil perpanjangan sinar-sinar pantul yang divergen (menyebar). s Benda Sinar datang Bayangan Cermin datar Sinar pantul Perpanjangan sinar pantul s' Sinar pantul Sinar pantul Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.10 Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar dengan: s = Jarak benda terhadap cermin s' = Jarak bayangan terhadap cermin Bayangan pada cermin datar bersifat maya. Titik bayangan dihasilkan dari perpotongan sinar-sinar pantul yang digambarkan oleh garis putus-putus. Ilmu Pengetahuan Alam 177 Untuk melukis pembentukan bayangan pada cermin datar dengan diagram sinar, ikutilah langkah-langkah berikut ini. 1. Lukis sebuah sinar dari benda menuju cermin dan dipantulkan ke mata, sesuai hukum pemantulan cahaya, yaitu sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul. 2. Lukis sinar kedua sebagaimana langkah pertama. 3. Lukis perpanjangan sinar-sinar pantul tersebut di belakang cermin sehingga berpotongan. Perpotongan sinar-sinar pantul tersebut merupakan bayangan benda. 4. Jika diukur dari cermin, jarak benda terhad
ap cermin (s) harus sama dengan jarak bayangan terhadap cermin (s'). Tahukah Kamu? Pernahkah kamu mendengar istilah “cermin seribu bayangan”? Wahana ini biasanya ada di tempat-tempat wisata. Melalui cermin tersebut kamu dapat melihat secara langsung jumlah bayangan yang begitu banyak ketika kamu berada di antara dua cermin datar saling berhadapan dengan sudut tertentu. Nah, bagaimana hal ini dapat terjadi? Apabila dua buah cermin datar diletakkan saling berhadapan (bagian depan cermin menghadap ke ruang yang sama) dan mengapit besar sudut tertentu, maka kedua cermin ini akan membentuk bayangan yang banyaknya bergantung pada besar sudut antara kedua cermin. Agar kamu dapat memahami penjelasan di atas, perhatikan Gambar 11.11, kemudian lakukan percobaannya! Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.11 Pembentukan pada Dua Buah Cermin Datar 178 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 b. Pembentukan Bayangan pada Cermin Lengkung Pernahkah kamu mengamati kaca spion yang dipasang di kendaraan? Kaca yang dipasang pada spion adalah contoh dari cermin lengkung. Cermin lengkung adalah cermin yang permukaannya melengkung. Ada dua jenis cermin lengkung sederhana yaitu cermin silinder
dan cermin bola. Pada subbab ini, kamu hanya akan mempelajari cermin bola (kelengkungannya merupakan bagian dari kelengkungan bola). Khususnya tentang cermin cekung dan cembung. Cermin cekung dan cembung irisan permukaannya berbentuk bola. Cermin yang irisan permukaan bola bagian mengilapnya terdapat di dalam disebut cermin cekung, sedangkan cermin yang irisan permukaan bola bagian mengkilapnya terdapat di luar disebut cermin cembung. Agar dapat memahami unsur-unsur pada cermin cekung dan cembung, perhatikan Gambar 11.12. Bagian M adalah titik pusat kelengkungan cermin, yaitu titik pusat bola. Titik tengah cermin adalah O. Sumbu utama yaitu, OM, garis yang menghubungkan titik M dan O. Sudut POM adalah sudut buka cermin jika titik P dan M adalah ujung-ujung cermin. Berdasarkan Gambar 11.12, maka kita dapat menentukan unsur-unsur cermin lengkung, yaitu sebagai berikut. a) Pusat kelengkungan cermin Pusat kelengkungan cermin merupakan titik di pusat bola yang diiris menjadi cermin. Pusat kelengkungan cermin bias
anya disimbolkan dengan M. b) Vertex Vertex merupakan titik di permukaan cermin dimana sumbu utama bertemu dengan cermin dan disimbolkan dengan O. c) Titik api (fokus) Titik api adalah titik bertemunya sinar-sinar pantul yang datangnya sejajar dengan sumbu utama (terletak antara vertex dan pusat) dan disimbolkan dengan F. F M Sumbu utama f 2 f = R O θ P Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.12 Penampang Melintang Cermin Lengkung Ilmu Pengetahuan Alam 179 d) Jari-jari kelengkungan cermin Jari-jari kelengkungan cermin adalah jarak dari vertex (O) ke pusat kelengkungan cermin (M). Jari-jari kelengkungan cermin biasanya disimbolkan dengan R. e) Jarak fokus Jarak fokus cermin adalah jarak dari vertex ke titik api dan disimbolkan dengan f. 1) Cermin Cekung Sebelum kamu mempelajari cermin cekung, ayo lakukan aktivitas berikut terlebih dahulu! Aktivitas 11.4 Pembentukan Bayangan oleh Cermin Cekung Ayo, Kita Lakukan Apa yang akan kamu lakukan? Mempelajari hubungan antara titik fokus, jarak benda, dan jarak bayangan pada cermin cekung. Apa yang kamu perlukan? 1. Penjepit rel sebagai pemega
ng alat di atas rel presisi 5 buah 2. 1 buah lampu dengan tiang/ 1 batang lilin 3. 1 buah cermin cekung 4. Layar putih 5. Bangku optik 6. Penggaris Keterangan: Alat-alat untuk percobaan ini dapat diperoleh pada KIT Optika. cermin lilin layar Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.13 Set Percobaan Cermin Cekung 180 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 Apa yang harus kamu lakukan? 1. Letakkan lilin di bangku optik (rel) di antara cermin cekung dan layar putih. Perhatikan Gambar 11.13! 2. Geser-geserlah letak layar sepanjang mistar bangku optika (rel) hingga diperoleh bayangan yang jelas pada layar putih. 3. Ukur jarak layar dari cermin (sebagai s') dan jarak lilin dari cermin (sebagai s). 4. Catat hasil pengukuran dalam Tabel 11.1 5. Ulangi langkah-langkah di atas dengan mengubah letak benda (s). Tabel 11.1 Data Jarak Benda dan Bayangan pada Percobaan Cermin Cekung s (cm) s' (cm) s1 1 s' 1 s 1 s' 1 + = f Apa yang perlu kamu diskusikan? 1. Bagaimana hubungan antara titik fokus, jarak benda, dan jarak bayangan pada cermin cekung? 2. Berapakah jarak fokus cermin cek
ung yang digunakan dalam percobaan ini? Apa yang dapat kamu simpulkan? Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah kamu lakukan, apa yang dapat kamu simpulkan? Hukum pemantulan yang menyatakan besar sudut datang sama dengan sudut pantul, berlaku pula untuk cermin cekung. Pada cermin cekung, garis normal adalah garis yang menghubungkan titik pusat lengkung cermin M dengan titik jatuhnya sinar. Garis normal pada cermin lengkung berubah-ubah, bergantung pada titik jatuh sinar. Misalnya, jika sinar datang dari K mengenai cermin cekung di B, maka garis normalnya adalah garis MB dan sudut datangnya adalah sudut KBM = α. Sesuai hukum pemantulan, maka sudut pantulnya, adalah sudut MBC = α dan sinar pantulnya
adalah sinar BC. Ilmu Pengetahuan Alam 181 O F M Sumbu utama B K D C a a b b Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.14 Pemantulan pada Cermin Cekung Sinar datang dari K mengenai cermin cekung di D, maka garis normalnya adalah garis MD dan sudut datangnya adalah sudut KDM = β. Sesuai hukum pemantulan, maka sudut pantulnya, adalah sudut MDC = β, sedangkan sinar pantulnya adalah sinar DC. Hal yang sama berlaku juga pada cermin cembung. a ) Sinar-sinar Istimewa pada Cermin Cekung Agar dapat mengetahui pembentukan bayangan pada cermin cekung, kamu dapat menggunakan diagram sinar dan tiga sinar istimewa, seperti pada Tabel 11.2. Tabel 11.2 Sinar Istimewa pada Cermin Cekung Sinar Istimewa Diagram Sinar a. Sinar datang sejajar
sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus. Sinar datang Cermin cekung Sinar pantul F M Sumbu utama 182 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 Sinar Istimewa Diagram Sinar b. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama. Sinar datang Cermin cekung Sinar pantul F M Sumbu utama c. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan melalui titik pusat kelengkungan cermin pula. Sinar datang Cermin cekung Sinar pantul F M Sumbu utama Untuk melukis bayangan pada cermin cekung diperlukan minimal dua buah sinar istimewa. Akan tetapi, hasil akan lebih baik dan meyakinkan jika dilukis dengan tiga sinar istimewa sekaligus dengan langkah-langkah sebagai berikut. gkah sebagai berikut. 1. Pilih sebuah titik pada bagian ujung atas benda dan lukis dua sinar datang melalui titik tersebut menuju cermin. 2. Setelah sinar-sinar datang tersebut mengenai cermin, pantulkan kedua sinar tersebut sesuai kaidah sinar i
stimewa cermin cekung. 3. Tandai titik potong sinar pantul sebagai tempat bayangan benda. 4. Lukis perpotongan sinar-sinar pantul tersebut. Ilmu Pengetahuan Alam 183 b) Melukis Pembentukan Bayangan oleh Cermin Cekung ƒ Benda berada pada jarak lebih dari R Benda Sinar datang Cermin cekung Sinar pantul F M Bayangan Sumbu utama R Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.15 Pembentukan Bayangan jika Benda Berada pada Jarak Lebih dari R pada Cermin Cekung Bagaimana sifat-sifat bayangan yang terbentuk? Berdasarkan gambar tersebut, bayangan yang terbentuk bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil. ƒ Benda di titik fokus F Benda Sinar datang Cermin cekung Sinar pantul F M Sumbu utama Sinar datang Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.16 Pembent
ukan Bayangan jika Benda Berada pada Titik Fokus pada Cermin Cekung Dimanakah letak bayangan yang terbentuk? Berdasarkan gambar tersebut, tidak terbentuk bayangan atau bayangan terletak di tempat yang jauh tak terhingga. 184 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 ƒ Benda di antara cermin dan F Bayangan Benda Sinar datang Cermin cekung Sinar pantul F M Sumbu utama Sinar datang Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.17 Pembentukan Bayangan jika Benda Berada di Antara Titik Fokus dan Cermin Cekung Bagaimana sifat-sifat bayangan yang terbentuk? Berdasarkan gambar tersebut bayangan yang terbentuk bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Selain penggunaan diagram sinar dan tiga sinar istimewa, agar lebih mudah memahami letak benda dan letak bayangan, kamu dapat memahami pembagian nomor ruang pada cermin lengkung (Dalil Esbach). Pembagian nomor ruang pada cermin cekung, dapat dilihat pada Gambar 11.18. Cermin cekung F M Ruang IV Ruang I Ruang II Ruang III Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.18 Pembagian Ruang pada Cermin Cekung menurut Dalil Esbach Misalnya benda diletakkan pada jarak lebih dari M (ruang III), bayangan yang terbentuk akan berada pada jarak antara F dan M (ruang II). Hal
ini disebabkan menurut dalil Esbach jumlah ruang benda dengan ruang bayangan adalah sama dengan 5 (Rbenda + Rbayangan = 5). Ilmu Pengetahuan Alam 185 c) Persamaan Cermin Cekung Persamaan cermin cekung menyatakan hubungan kuantitatif antara jarak benda ke cermin (s), jarak bayangan ke cermin (s'), dan panjang fokus (f). = 1 s 1 f + 1 s' dengan : f = Jarak fokus (cm) s = Jarak benda ke cermin (cm) s' = Jarak bayangan (layar) ke cermin (cm) Selain persamaan tersebut kamu juga harus mengetahui perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung. Rumus perbesaran pada cermin cekung adalah M= h' h = s' s dengan : M = Perbesaran s = Jarak benda ke cermin h = Tinggi benda s' = Jarak bayangan (layar) ke cermin h' = Tinggi bayangan Catatan: h' posit
if (+) menyatakan bayangan adalah tegak (dan maya) h' negatif (-) menyatakan bayangan adalah terbalik (dan nyata) Ayo, Kita Pahami Contoh Soal: Sebuah benda diletakkan 10 cm di depan cermin cekung. Jika jarak fokus cermin tersebut 6 cm, tentukan jarak bayangan yang dibentuk, nyatakan sifat-sifatnya dan buatlah gambar diagram sinarnya! 186 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 Diketahui: Jarak benda (s) = 10 cm (di ruang II) Jarak fokus cermin = 6 cm Ditanyakan: jarak bayangan (s'), sifat bayangan, dan gambar diagram Jawab: Jarak bayangan Perbesaran bayangan = 1 s 1 f + 1 s' M= s' s = 15 10 =1,5 = 1 10 1 6 + 1 s’ - 1 10 1 6 = 1 s' 5 - 3 30 = 1 s’ s'= 30 2 = 15 cm Gambar diagram sinar Sinar datang Cermin cekung Sinar pantul F M Benda Sumbu utama Bayangan Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.19 Gambar Diagram Sinar pada Cermin Cekung Berdasarkan hasil perhitungan dan diagram sinar, bayangan yang diperoleh bersifat nyata (bayangan berada di depan cermin cekung), terbalik (perhatikan hasil diagram sinar), dan diperbesar (perhatikan hasil gambar diagram sinar dan hasil perhitungan M). Ilmu Pengetahuan Alam 187 2) Cermin Cembung a) Sinar-Sinar Istimewa pada Cermin Cembung Pada cermin cembung juga berl
aku hukum-hukum pemantulan, yaitu besarnya sudut datang sama dengan besarnya sudut pantul. Sinar istimewa dan diagram sinar pada cermin cembung dapat dilihat pada Tabel 11.3. Tabel 11.3 Sinar Istimewa pada Cermin Cembung Sinar Istimewa Diagram Sinar a) Sinar datang sejajar sumbu utama dipantul- kan seolah-olah dari titik fokus (F). Sinar datang Sinar pantul M F Cermin cembung b) Sinar yang datang menuju titik fokus (F) di- pantulkan sejajar sumbu utama. Sinar datang Sinar pantul M F Cermin cembung c) Sinar yang datang menuju titik pusat kelengkungan cermin seolah-olah dipantulkan berasal dari titik pusat kelengkungan tersebut. Sinar datang Sinar pantul M F Cermin cembung 188 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 Untuk melukis bayangan pad
a cermin cembung dibutuhkan minimal dua buah sinar istimewa dengan langkah-langkah sebagai berikut. (1) Pilih sebuah titik pada bagian ujung atas benda dan lukis dua sinar datang melalui titik tersebut menuju cermin. (2) Setelah sinar-sinar datang tersebut mengenai cermin, pantulkan kedua sinar tersebut sesuai kaidah sinar istimewa pada cermin cembung. (3) Tandai titik potong sinar-sinar pantul atau perpanjangan sinar- sinar pantul sebagai tempat bayangan benda. (4) Lukis bayangan benda pada perpotongan perpanjangan sinar- sinar pantul tersebut. Contoh lukisan pembentukan bayangan pada cermin cembung sebagai berikut. Bayangan Benda Sinar datang Cermin cembung Sinar pantul M F Sumbu utama Sinar datang F M s' s Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.20 Pembentukan Bayangan pada Cermin Cembung, Bayangan yang Terbentuk Bersifat Maya dan Tegak Jika benda diletakkan di depan cermin cembung, maka bayangan yang terbentuk akan bersifat maya, tegak, dan diperkecil. Coba amati pembentukan bayangan pada kaca spion motor atau mobil! Dapatkah
kamu menjelaskannya? Ilmu Pengetahuan Alam 189 Ayo, Kita Selesaikan Setelah memahami cara melukiskan bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung, coba sekarang lukiskan letak bayangan benda jika: a. Benda diletakkan pada jarak lebih dari R b. Benda diletakkan di titik fokus c. Benda diletakkan di antara cermin dan titik fokus b) Persamaan Cermin Cembung Masih ingatkah kamu dengan persamaan pada cermin cekung? Rumus-rumus yang berlaku untuk cermin cekung juga berlaku untuk cermin cembung. Namun, ada hal yang perlu diperhatikan yaitu titik fokus F dan titik pusat kelengkungan cermin M untuk cermin cembung terletak di belakang cermin. Oleh karena itu, dalam menggunakan persamaan cermin cembung jarak fokus (f) dan jari-jari cermin (R) selalu dimasukkan bertanda negatif. Dengan catatan bahwa dalam cermin cembung harga f dan R bernilai negatif (−). Ayo, Kita Pahami Contoh soal: Sebuah cermin cembung memiliki jari-jari kelengkungan 30 cm. Jika benda diletakkan pada jarak 10 cm di depan cermin cembung, tentukan jarak bayangan yang dibentuknya, nyatakan sifat-sifatnya, dan buatlah gambar diagram sinar! Diketahui: Jarak benda (s) = 10 cm (di ruang I) Jarak fokus cermin (f) = 21 jari-jari kelengkungan = 21 × 30 cm = 15 cm D
itanyakan: jarak bayangan, sifat bayangan, dan gambar diagram sinar 190 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 Jawab: Jarak bayangan Perbesaran bayangan = 1 s 1 f + 1 s' M= s' s = −6 10 =0,6 = 1 10 1 −15 + 1 s' − 1 10 1 −15 = 1 s' −2 − 3 30 = 1 s' s'= 30 −5 = −6 cm Gambar diagram sinar Bayangan Benda Sinar datang Cermin cembung Sinar pantul M F Sumbu utama F M Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.21 Gambar Diagram Sinar pada Cermin Cembung Berdasarkan hasil perhitungan dan diagram sinar, bayangan yang diperoleh bersifat maya (bayangan berada di belakang cermin), tegak (perhatikan hasil diagram sinar), dan diperkecil (perhatikan hasi
l diagram sinar dan hasil perhitungan M). Ilmu Pengetahuan Alam 191 Ayo, Kita Diskusikan 1. Sebuah benda diletakkan di depan cermin cekung pada jarak 4 cm. Jika titik fokus cermin tersebut adalah 8 cm, berapa jarak bayangan terhadap benda? Gambar dan sebutkan sifat bayangan yang terbentuk! 2. Sebuah benda diletakkan di depan cermin cembung pada jarak 3 cm. Jika titik fokus cermin tersebut adalah 6 cm, berapa jarak bayangan terhadap benda? Gambar dan sebutkan sifat bayangan yang terbentuk! 3. Lensa a. Pembentukan Bayangan pada Lensa Pernahkah kamu menggunakan lup? Lup memiliki bagian utama berupa lensa cembung yang berfungsi untuk memperbesar bayangan benda yang akan diteliti. Lensa adalah benda bening yang memiliki permukaan berbentuk cekung atau cembung dan berfungsi untuk membiaskan cahaya. Lensa secara umum ada yang berbentuk cembung dan cekung. Jika dipegang, lensa cembung bagian tengahnya lebih tebal dari bagian pinggir. Lensa cekung bagian tengahnya lebih tipis dari bagian pinggirnya. Perhatikan Gambar 11.22! Lens
a cembung M2 F2 F1 M1 Lensa cekung M1 F1 F2 M2 Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.22 Lensa Cembung dan Lensa Cekung 192 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 b. Sinar-Sinar istimewa pada Pembiasan Cahaya oleh Lensa Cembung Sebelum mempelajari pembiasan cahaya oleh lensa cembung lebih lanjut, ayo lakukan aktivitas berikut! Aktivitas 11.5 Pembentukan Bayangan pada Lensa Cembung Ayo, Kita Lakukan Apa yang akan kamu lakukan? Mempelajari hubungan antara titik fokus, jarak benda, dan jarak bayangan pada lensa cembung. Apa yang kamu perlukan? 1. Penjepit rel sebagai pemegang alat di atas rel presisi 5 buah 2. 1 buah lampu dengan tiang/lilin 3. 1 buah lensa cembung 4. Layar putih 5. Bangku optik Apa yang harus kamu lakukan? 1. Letakkan lilin di ban
gku optik (rel) di depan lensa cembung. Perhatikan Gambar 11.23! 2. Geser-geserlah letak layar pada mistar bangku optik (rel) hingga didapatkan bayangan yang jelas pada layar putih! 3. Ukur jarak layar dari lensa (sebagai s') dan jarak lilin dari lensa (sebagai s)! 4. Catat hasil pengukuran dalam Tabel 11.4. 5. Ulangi langkah-langkah di atas dengan mengubah letak benda (s). Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.23 Set Percobaan Lensa Cembung layar lensa cembung lilin Ilmu Pengetahuan Alam 193 Tabel 11.4 Data Jarak Benda dan Bayangan pada Percobaan Lensa Cembung s (cm) s' (cm) s1 1 s' 1 s 1 s' 1 + = f Apa yang perlu kamu diskusikan? 1. Bagaimana hubungan antara titik fokus, jarak benda, dan jarak bayangan pada lensa cembung? 2. Berapakah jarak fokus lensa cembung yang digunakan dalam percobaan ini? 3. Berapakah kekuatan lensa yang digunakan dalam percobaan ini? Apa yang dapat kamu simpulkan? Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah kamu lakukan, apa yang dapat kamu simpulkan? Penerapan hukum pembiasan cahaya pada
benda ternyata menentukan sinar-sinar istimewa pada pembiasan cahaya oleh lensa cembung. Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung dapat dilihat pada Tabel 11.5. Tabel 11.5 Sinar Istimewa pada Lensa Cembung Sinar Istimewa Diagram Sinar a) Suatu sinar datang sejajar sumbu utama lensa akan dibiaskan menuju titik fokus aktif (F1) di belakang lensa. M2 F2 F1 M1 Sumbu utama O 194 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 Sinar Istimewa Diagram Sinar b) Suatu sinar datang melalui titik fokus pasif (F2) di depan lensa akan dibiaskan sejajar sumbu utama. M2 F2 F1 M1 Sumbu utama O c) Suatu sinar datang melalui pusat optik lensa (O) akan diteruskan tanpa dibiaskan. M2 F2 F1 M1 Sumbu utama O Ingatlah kembali tentang peristiwa pembiasan! Saat melalui 2 medium yang berbeda, besar kecepatan cahaya akan berubah, sehingga cahaya akan tampak dibelokkan, seperti pada peristiwa sendok yang tampak bengkok bila diletakkan di dalam gelas berisi air. b. Melukis Pembentukan Bayangan pada Lensa Cembung Menggunakan Diagram Sinar Bag
aimanakah cara melukis pembentukan bayangan pada lensa? Jika sebuah benda diletakkan di depan lensa cembung akan membentuk bayangan, seperti ditunjukkan pada Gambar 11.24. F1 M1 M2 F2 Sumbu utama O s s' Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.24 Pembentukan Bayangan oleh Lensa Cembung Pembentukan bayangan pada lensa cembung membutuhkan sekurang-kurangnya dua sinar istimewa. Sifat bayangan yang terbentuk pada lensa cembung bergantung pada posisi benda. Setelah memahami Ilmu Pengetahuan Alam 195 cara melukiskan bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung, coba sekarang lukiskan letak bayangan benda jika benda diletakkan di antara fokus dan lensa cembung! c. Pembiasan pada Lensa Cekung Pada pembiasan lensa cekung juga berlaku sinar-sinar istimewa ketika kita hendak membuat bayangan pada lensa. Sinar-sinar istimewa pada pembiasan cahaya oleh lensa cekung dapat dilihat pada Tabel 11.6. Tabel 11.6 Sinar Istimewa
pada Lensa Cekung Sinar Istimewa Ilustrasi Sinar Sinar datang sejajar sumbu utama lensa seolah-olah dibiaskan berasal dari titik fokus aktif (F) di depan lensa. M1 F1 F2 M2 Sinar datang seolah- olah menuju titik fokus pasif (F) di depan lensa akan dibiaskan sejajar sumbu utama. M1 F1 F2 M2 Sinar datang melalui pusat optik lensa (O) akan diteruskan tanpa dibiaskan. M1 F1 F2 M2 196 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 Jika ketiga sinar istimewa yang berasal dari sebuah benda dilukiskan pada satu lensa, maka akan terbentuk bayangan benda seperti Gambar 11. 25. M1 F1 F
2 M2 Sumbu utama Sinar datang Sinar bias Benda Bayangan Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.25 Pembentukan Bayangan oleh Lensa Cekung Sifat bayangan yang terbentuk pada lensa cekung bergantung pada posisi benda. Sifat bayangan pada lensa cekung dapat ditentukan melalui bantuan diagram sinar dan sinar-sinar istimewa. Selain melalui kegiatan di atas, sifat-sifat bayangan benda oleh lensa cekung juga dapat ditentukan melalui Dalil Esbach seperti pada lensa cembung. Perhatikan kembali Dalil Esbach yang sudah pernah kamu pelajari sebelumnya, dan perhatikan Gambar 11.25. Catatan: Pada lensa cekung, benda yang terletak di depan lensa akan selalu menghasilkan bayangan maya, tegak, diperkecil, dan terletak di depan lensa. d. Persamaan pada Lensa Persamaan pada lensa cembung sama dengan persamaan pada lensa cekung. Hubungan antara jarak fokus
(f), jarak bayangan (s'), dan jarak benda (s) adalah sebagai berikut. = s 1 f + s' 1 1 Perbesarannya, M = s' s = h' h Ilmu Pengetahuan Alam 197 Pada lensa cembung, titik fokus bernilai positif (sama seperti pada cermin cekung), sedangkan pada lensa cekung, titik fokus bernilai negatif (sama seperti pada cermin cembung). Setiap lensa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam mengumpulkan atau menyebarkan sinar. Kemampuan lensa dalam mengumpulkan atau menyebarkan sinar disebut kuat lensa (D) dan memiliki satuan dioptri. Kuat lensa merupakan kebalikan dari panjang fokus. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut: = 1 D f Dengan syarat
f harus dinyatakan dalam meter (m). Jika f dalam sentimeter (cm) maka rumusnya menjadi: = 100 D f Ayo, Kita Diskusikan 1. Sebuah lensa cembung memiliki titik fokus 10 cm. Jika benda diletakkan pada jarak 20 cm, dimanakah letak bayangan benda dan berapakah perbesarannya? Sebutkan pula sifat bayangan yang terbentuk! Buatlah diagram sinarnya! 2. Sebuah lensa cekung memiliki titik fokus 10 cm. Jika benda diletakkan pada jarak 30 cm, dimanakah letak bayangan benda dan berapakah perbesarannya? Sebutkan pula sifat bayangan yang terbentuk! Buatlah diagram sinarnya! 198 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 B. Indra Penglihatan Manusia dan Hewan Ayo, Kita Pelajari Istilah Penting • Indra penglihatan manusia dan gangguannya • Indra penglihatan hewan • Kornea • Pupil • Iris • Lensa mata • Retina • Hipermetropi • Miopi • Presbiopi Mempelajari materi ini akan membantumu memahami bagian-bagian mata, mekanisme kerja, dan ganggu
an pada mata sehingga kamu dapat menjaga matamu agar tetap sehat. Dengan mempelajari indra penglihatan hewan, kamu dapat membandingkan bagaimana mekanisme kerja keduanya. Mengapa Penting? 1. Indra Penglihat Manusia a. Pentingnya Cahaya bagi Indra Penglihat Manusia Coba sekarang kamu pergi ke halaman sekolah atau ke taman sekolah! Apa yang dapat kamu lihat dan bagaimana perasaan kamu ketika berada di tempat tersebut? Sekarang coba kamu tutup mata! Apa yang dapat kamu lihat dan bagaimana perasaan kamu? Pada saat kamu menutup mata, kamu tidak dapat melihat apapun yang ada di sekitar kamu karena tidak ada cahaya yang masuk ke mata kamu. Hal ini menunjukkan bahwa mata kita dapat melihat benda karena adanya cahaya yang mengenai benda tersebut kemudian dipantulkan ke mata kita. b. Pembentukan Bayangan pada Mata Manusia Pernahkah kamu berpikir, bagaimana mata kita dapat melihat benda? Untuk memahaminya la
kukan kegiatan berikut. Aktivitas 11.6 Proses Pembentukan Bayangan pada Mata Ayo, Kita Lakukan Pada percobaan kali ini, kita akan mencoba untuk mempelajari proses yang terjadi pada mata sehingga mata dapat melihat benda. Ilmu Pengetahuan Alam 199 Apa yang kamu perlukan? 1. 5 buah penjepit rel sebagai pemegang alat di atas rel presisi 2. 1 buah lampu dengan tiang/1 batang lilin 3. 1 buah lensa cembung 4. 1 buah pemegang slide 5. 1 buah slide panah 6. 1 buah layar transparan Apa yang harus kamu lakukan? 1. Aturlah posisi benda-benda yang telah kamu siapkan dengan posisi seperti Gambar 11.26! Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.26 Susunan Alat-al
at Percobaan Pembentukan Bayangan pada Mata 2. Aturlah posisi lensa (gerak-gerakkan maju atau mundur) sehingga terbentuk bayangan yang jelas pada layar! Bayangan yang terbentuk adalah bayangan yang memiliki sifat sama dengan sifat bayangan yang ditangkap oleh mata manusia! 3. Lakukan kegiatan ini dengan cermat dan teliti, jangan lupa bekerja samalah dengan teman satu kelompokmu! Apa yang perlu kamu diskusikan? 1. Bagaimana sifat bayangan yang terbentuk pada percobaan tersebut? 2. Berdasarkan percobaan yang telah kamu lakukan, analogkan benda-benda yang digunakan
untuk percobaan dengan bagian- bagian mata manusia! 200 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 3. Gambarkan jalannya cahaya pada mata manusia, sehingga manusia dapat melihat benda! Apa yang dapat kamu simpulkan? Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah kamu lakukan, apa yang dapat kamu simpulkan? c. Bagian-Bagian Mata Manusia Organ penglihatan yang dimiliki oleh manusia adalah mata. Organ ini berbentuk bulat. Organ ini tersusun atas beberapa bagian yang berbeda yang masing-masing bagian memiliki fungsi yang berbeda pula. Mata kita dibalut oleh tiga lapis jaringan yang berlainan. Lapisan luar adalah lapisan sklera, lapisan ini membentuk kornea. Lapisan tengah adalah lapisan koroid, lapisan ini membentuk iris. Lapisan ketiga adalah lapisan dalam, yaitu retina. Perhatikan Gambar 11.27! Kornea Saraf optik Pembuluh darah Pupil Lensa Otot siliaris Sklera Iris Bintik buta Aqueous humor Vitreous humor Retina Koroid Sumber: Campbell et al. 2008 Gambar 11.27 Bagian-bagian Mata Ilmu Pengetahuan Alam 201 1) Kornea Mata m
emiliki bentuk seperti bola dengan diameter ± 2,5 cm. Lapisan terluar mata disebut sklera yang membentuk putih mata, dan bersambung dengan bagian depan yang bening yang disebut kornea. Cahaya masuk ke mata melewati kornea. Lapisan kornea mata terluar bersifat kuat dan tembus cahaya. Kornea berfungsi melindungi bagian yang sensitif yang berada di belakangnya dan membantu memfokuskan bayangan pada retina. 2) Iris atau Selaput Pelangi Setelah cahaya melewati kornea, selanjutnya cahaya akan menuju ke pupil. Pupil adalah bagian berwarna hitam yang merupakan jalan masuknya cahaya ke dalam mata. Pupil dikelilingi oleh iris, yang merupakan bagian berwarna pada mata yang terletak di belakang kornea. Sekarang kamu mengetahui bahwa warna mata sebenarnya adalah warna iris. Jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata kamu diatur oleh iris. Besar dan kecilnya iris dan pupil bergantung pada jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata. Tahukah kamu, kapan mata kita membutuhkan banyak cahaya serta lebih sedikit cahaya? Agar kamu dapat mengetah
uinya lakukan kegiatan berikut ini! Aktivitas 11.7 Mengukur Diameter Iris dan Pupil Ayo, Kita Lakukan Sebelum melakukan pengamatan ini berkumpullah dengan teman satu kelompok (1 kelompok terdiri atas 3 orang). Lakukan pengamatan ini dengan cermat dan teliti. Apa yang kamu perlukan? 1. Penggaris 2. Kertas 3. Alat tulis 202 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 Apa yang harus kamu lakukan? 1. Berbagilah tugas dengan teman satu kelompokmu! Lakukan pembagian tugas dengan bijaksana. Pembagian tugas adalah sebagai berikut, satu orang menjadi peraga yang nantinya akan diukur diameter iris dan pupilnya, satu orang yang akan mengukur diameter iris dan pupil, dan satu orang lagi mencatat hasil pengamatan. 2. Mintalah temanmu yang bertindak sebagai peraga untuk keluar menuju halaman kelas! Mintalah dia berdiam di halaman ± 3 menit! 3. Ukurlah diameter iris dan pupil temanmu! Lakukan pengukuran dengan hati-hati! Jangan sampai pe
nggaris yang kamu gunakan mengenai mata teman kamu. 4. Catatlah hasil pengukuranmu pada buku IPA! 5. Mintalah temanmu yang bertindak sebagai peraga untuk masuk ke kelas kembali! Mintalah temanmu berdiam di dalam kelas selama ± 3 menit! 6. Ukurlah diameter iris dan pupil temanmu. Lakukan pengukuran dengan hati-hati! Jangan sampai penggaris yang kamu gunakan mengenai mata teman kamu! 7. Catatlah hasil pengukuran pada buku IPA! Apa yang perlu kamu diskusikan? 1. Bagaimanakah diameter pupil jika berada di tempat terang? Mengapa demikian? 2. Bagaimanakah diameter pupil jika berada di tempat gelap? Mengapa demikian? Apa yang dapat kamu simpu
lkan? Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah kamu lakukan, apa yang dapat kamu simpulkan? Tahukah Kamu? Iris memberi warna pada mata. Seperti sidik jari, iris dapat digunakan sebagai pengenal pribadi dengan tingkat keakuratan yang tinggi. Ilmu Pengetahuan Alam 203 3) Lensa Mata Setelah melewati pupil, cahaya bergerak merambat menuju ke lensa. Lensa mata kamu berbentuk bikonvex (cembung depan-belakang), seperti lensa pada kaca pembesar. Lensa mata bersifat fleksibel. Otot siliar yang ada dalam mata akan membantu mengubah kecembungan lensa mata kamu. Lensa Lensa Cahaya dari benda jauh Cahaya dari benda dekat (a) (b) Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.28 Perubahan Kecembungan Lensa Mata Ketika Melihat Benda Jauh dan Dekat Ketika kamu melihat benda yang berada pada jarak jauh, otot siliaris akan mengalami relaksasi. Hal ini akan menyebabkan lensa mata menjadi lebih datar atau mata melihat tanpa berakomodasi. Ketika kamu melihat benda yang berada pada jarak dekat, otot siliaris akan mengalami kontraksi. Hal ini akan menyebabkan lensa mata menjadi lebih cembung. Pada kondisi ini mata dikatakan berakomodasi maksimum. Dengan mengubah kecembungan lensa, lensa dapat menangkap bayangan yang jelas pada jarak jauh atau dekat yang selanjutnya bayangan tersebut akan dibentuk di retina. Dengan demikian sebaiknya kita harus bersyukur kepada Tuhan atas anugerah berupa lensa mata, sehingga kita dapat melihat benda dengan jelas, baik berada pada jarak dekat maupun pada jarak jauh. Ayo, Kita Pikirkan! Setelah kamu berada pada tempat yang terang (misalnya halaman
rumah) kemudian kita menuju tempat yang lebih gelap (misalnya masuk rumah), maka selama beberapa detik semuanya akan terlihat gelap sehingga kamu tidak dapat melihat dengan jelas. Mengapa hal ini terjadi? 204 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 4) Retina Cahaya yang melewati lensa selanjutnya akan membentuk bayangan yang kemudian ditangkap oleh retina. Retina merupakan sel yang sensitif terhadap cahaya matahari atau saraf penerima rangsang sinar (fotoreseptor) yang terletak pada bagian belakang mata. Retina terdiri atas dua macam sel fotoreseptor, yaitu sel batang dan sel kerucut. Sel kerucut memungkinkan kamu melihat warna, tetapi membutuhkan ca
haya yang lebih terang dibandingkan sel batang. Sel batang akan menunjukkan responsnya ketika berada pada tempat yang redup. Sel batang mampu menerima rangsang sinar tidak berwarna, jumlahnya sekitar 125 juta. Sel kerucut mampu menerima rangsang sinar yang kuat dan warna, jumlahnya 6,5 - 7 juta. Sel batang Sel kerucut Saraf optik Retina Cahaya Sumber: Marieb & Hoehn, 2013 Gambar 11.29 Sel Batang dan Kerucut pada Retina Ketika sel kerucut menyerap cahaya, maka akan terjadi reaksi kimia. Reaksi kimia ini akan menghasilkan impuls saraf yang kemudian ditransmisikan ke otak oleh saraf mata. Sel batang akan menunjukkan responsnya ketika berada pada tempat yang redup. Sel-sel batang mengandung pigmen yang disebut rodopsin, yaitu senyawa antara vitamin A dan protein. Bila terkena sinar terang rodopsin terurai, dan Ilmu Pengetahuan Alam 205 terbentuk kembali menjadi rodopsin pada keadaan gelap. Pembentukan kembali rodopsin memerlukan waktu yang dise
but adaptasi gelap atau adaptasi rodopsin. Pada saat itu mata sulit untuk melihat. Sekarang kamu mengetahui mengapa vitamin A penting bagi kesehatan mata. Sel kerucut mengandung pigmen iodopsin, yaitu senyawa antara retinin dan opsin. Ada tiga macam sel kerucut yang masing-masing peka terhadap warna merah, biru, dan hijau. Akibatnya, kamu dapat melihat seluruh spektrum warna yang merupakan kombinasi dari ketiga warna. Ayo, Kita Pahami Mata kamu dapat mendeteksi cahaya yang dipancarkan atau dipantulkan oleh objek atau benda. Lensa pada mata akan memfokuskan cahaya untuk menghasilkan bayangan yang akan jatuh pada bagian belakang mata. Sel-sel khusus yang terletak di belakang mata akan mengubah bayangan menjadi sinyal elektrik (impuls). Sinyal elektrik ini kemudian akan ditransfer ke otak, yang kemudian akan diterjemahkan sebagai objek atau benda yang kamu lihat. Kornea Lensa Retina Otot siliaris Saraf optik Pupil Cahaya Sumber: Mari
eb & Hoehn, 2013 Gambar 11.30 Jalur Sinar dalam Mata 206 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 d. Gangguan pada Indra Penglihat Adakah teman kamu yang menggunakan kacamata? Atau bahkan kamu sendiri menggunakan kacamata? Seseorang yang mempunyai penglihatan yang baik, akan dapat melihat benda secara jelas pada jarak kira-kira 30 cm. Hal ini berarti pada orang yang memiliki penglihatan normal, bayangan yang dibentuk jatuh tepat pada retina. Jika seseorang memiliki gangguan pada penglihatannya maka dia tidak akan dapat melihat objek dengan jelas pada jarak tersebut. Hal ini menyebabkan mereka membutuhkan alat bantu penglihatan berupa kacamata seperti yang dikenakan oleh teman kamu atau bahkan kamu kenakan sendiri. Kacamata berfungsi untuk memfokuskan cahaya sehingga dapat jatuh tepat pada retina. 1) Rabun Dekat (Hipermetropi) Seorang penderita rabun dekat tidak dapat melihat benda yang berada pada jarak dekat (± 30 cm) dengan jelas. H
al ini karena bayangan yang terbentuk jatuh di belakang retina, sehingga bayangan yang jatuh pada retina menjadi tidak jelas (kabur). Kacamata positif dapat menolong penderita rabun dekat, sebab lensa cembung mengumpulkan cahaya sebelum cahaya masuk ke mata. Dengan demikian, kornea dan lensa dapat membentuk bayangan yang jelas pada retina seperti ditunjukkan pada Gambar 11.31. Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.31 Perubahan Fokus Sinar pada Rabun Dekat Kekuatan lensa kacamata yang diperlukan sesuai dengan rumus berikut: PH = 100 s − 100 PP Ilmu Pengetahuan Alam 207 dengan: PH = Kekuatan lensa kacamata untuk hipermetropi (dioptri atau D) s = Jarak benda di depan kacamata (cm) PP (Punctum Proximum) = titik dekat mata seseorang (cm) A
yo, Kita Pahami Contoh Soal: Titik dekat mata seseorang terletak pada jarak 120 cm di depan matanya. Untuk melihat dengan jelas suatu benda yang terletak 30 cm di depan mata, berapa kekuatan lensa kacamata yang harus digunakan? Penyelesaian: Diketahui: PP = 120 cm s = 30 cm Ditanya: PH? Jawab: PH = 100 s − 100 PP = 100 30 − 100 120 = 400 − 100 120 = 300 120 = 2,5 D Jika jarak benda s tidak disebutkan dalam soal, nilai s diambil dari titik dekat mata normal, yaitu 25 cm, sehingga persamaan kekuatan lensa untuk hipermetropi menjadi: PH = 4 − 100 PP = 4 − 100 120 = 4 − 0,83 = 3,16 D 2) Rabun Jauh (Miopi) Seorang penderita rabun jauh tidak dapat melihat benda yang berada pada jarak jauh (tak hingga) dengan jelas. Hal ini dikarenakan bayangan yang ter
bentuk jatuh di depan retina, seperti yang ditunjukkan Gambar 11.32. Kacamata negatif dapat menolong penderita rabun jauh karena lensa cekung akan dapat membuat cahaya menyebar sebelum cahaya masuk ke mata. Dengan demikian, bayangan yang jelas akan terbentuk di retina. 208 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.32 Perubahan Fokus Sinar pada Rabun Jauh Kekuatan atau daya lensa kacamata yang diperlukan sesuai dengan rumus berikut: PM =− 100 PR dengan: PM = Daya lensa untuk miopi (dioptri atau D) PR (Punctum Remotum) = titik jauh mata (cm) Ayo, Kita Pahami Contoh Soal: Seseorang hanya mampu melihat jelas benda di depan matanya paling jauh 100 cm. Berapa kekuatan kacamata orang tersebut? Penyelesaian: Diketahui : PR = 100 cm Ditanya : PM Jawab : PM = − 100 PR = − 100 100 =− 100 100 = −
1 D 3) Buta Warna Perhatikan Gambar 11.33! Apakah kamu dapat melihat angka? Coba sebutkan angka berapa yang dapat kamu lihat! Masih ingatkah kamu pada sel kerucut? Kamu memiliki lebih kurang tujuh juta sel kerucut pada retina. Gelombang cahaya dipantulkan dari benda masuk ke pupil dan ditangkap oleh retina. Respons dari sel kerucut pada cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda menyebabkan kamu dapat melihat benda yang berwarna. Ilmu Pengetahuan Alam 209 Buta warna merupakan suatu kelainan pada mata yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu warna tertentu. Penyakit ini bersifat menurun. Buta warna ada yang buta warna total dan buta warna sebagian. Buta warna total hanya mampu melihat warna hitam dan putih saja, sedangkan buta warna sebagian tidak dapat melihat warna tertentu, yaitu me
rah, hijau, atau biru. Ingat kembali tentang sel kerucut! Gambar 11.33 merupakan salah satu gambar yang dipakai untuk menguji buta warna. Uji tersebut dikenal dengan Uji Ishihara. Uji tersebut didasarkan pada penentuan angka atau pola yang ada pada kartu dengan berbagai ragam warna, dengan pola tertentu. Ada satu seri gambar titik bola kecil dengan warna dan besar berbeda- beda, sehingga dalam keseluruhan terlihat warna pucat dan menyulitkan pasien dengan kelainan penglihatan warna untuk melihatnya. Penderita buta warna atau dengan kelainan penglihatan warna dapat melihat sebagian ataupun sama sekali tidak dapat melihat gambaran yang diperlihatkan. Pada pemeriksaan,
pasien diminta melihat dan mengenali tanda gambar yang diperlihatkan dalam waktu 10 detik. 4) Presbiopi Presbiopi disebut juga rabun jauh dan dekat atau rabun tua, karena kelainan mata ini biasanya diderita oleh orang yang sudah tua. Kelainan jenis ini membuat si penderita tidak mampu melihat dengan jelas benda-benda yang berada di jarak jauh maupun benda yang berada pada jarak dekat. Hal tersebut diakibatkan oleh berkurangnya daya akomodasi mata. Kelainan ini biasanya diatasi dengan kacamata rangkap, yaitu kacamata cembung dan cekung. Pada kacamata dengan lensa rangkap atau kacamata bifokal, lensa negatif bekerja seperti pada kacamata untuk penderita miopi, sedangkan lensa positif bekerja seperti pada kacamata untuk penderita hipermetropi. Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.33 Huruf Tokek untuk Mengecek Kelainan Buta Warna 210 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 5) Astigmatisma Astigmatisma atau dikenal dengan istilah silinder adalah sebua
h gangguan pada mata karena penyimpangan dalam pembentukan bayangan pada lensa. Hal ini disebabkan oleh cacat lensa yang tidak dapat memberikan gambaran atau bayangan garis vertikal dengan horizontal secara bersamaan. Penglihatan si penderita menjadi kabur. Untuk mengatasi gangguan ini, dapat menggunakan lensa silindris. 2. Indra Penglihatan Serangga Apakah kamu mengetahui berbagai macam hewan dari golongan serangga? Pernahkah kamu membayangkan bagaimana cara serangga- serangga tersebut melihat sebuah benda? Tahukah kamu bahwa lalat, belalang, kumbang, atau serangga mempunyai cara melihat suatu benda dengan cara yang sangat berbeda de
ngan manusia? Apabila manusia hanya memiliki dua buah mata untuk melihat, serangga memiliki banyak sekali mata untuk melihat, sehingga mata serangga disebut dengan “mata majemuk” (Gambar 11.34). Mata majemuk lalat Akson sel saraf Kornea Kerucut kristalin Fotoreseptor (a) (b) (c) Sumber: Campbell et al. 2008 Gambar 11.34 Mata Majemuk pada Mata Lalat Masing-masing mata serangga disebut omatidium (jamak: omatidia). Masing-masing omatidium berfungsi se
bagai reseptor penglihatan yang terpisah. Setiap omatidium terdiri atas beberapa bagian, di antaranya berikut ini. (1) Lensa, permukaan depan lensa Ilmu Pengetahuan Alam 211 merupakan satu faset mata majemuk. (2) Kerucut kristalin, yang tembus cahaya. (3) Sel-sel penglihatan, yang peka terhadap adanya cahaya. (4) Sel-sel yang mengandung pigmen, yang memisahkan omatidia dari omatidia di sekelilingnya. Setiap omatidium akan menyumbangkan informasi penglihatan dari satu daerah objek yang dilihat serangga, dari arah yang berbeda-beda. Bagian omatidia yang lain akan memberikan sumbangan informasi penglihatan pada daerah lainnya. Gabungan dari gambar-gambar yang dihasilkan dari setiap omatidium merupakan bayangan mosaik, yang menyusun seluruh pandangan serangga. Sebagai contoh, mata lalat rumah terdiri atas 6.000 bentuk mata yang ditata dalam
segi enam (omatidium). Setiap omatidium dihadapkan ke arah yang berbeda-beda, seperti ke depan, belakang, bawah, atas, dan ke setiap sisi, sehingga lalat dapat melihat ke mana- mana. Dengan demikian, lalat dapat mengindrai dalam daerah penglihatan dari semua arah. Pada setiap omatidium, terdapat delapan neuron sel saraf reseptor (penerima cahaya), sehingga secara keseluruhan terdapat sekitar 48.000 sel pengindra di dalam matanya. Dengan kelebihannya tersebut, mata lalat dapat memroses hingga seratus gambar per detik. Tahukah Kamu? Para ilmuwan berusaha mengembangkan peralatan yang diperlukan untuk kepentingan manusia dengan meniru rancangan mata lal
at yang luar biasa. Misalnya, para ilmuwan mengembangkan alat detektor gerakan berkecepatan tinggi dan kamera sangat tipis yang dapat membidik ke banyak arah. Salah satu bidang yang memanfaatkan kamera tersebut adalah bidang medis, untuk memeriksa bagian dalam lambung. Alat tersebut dikembangkan agar dapat ditelan oleh pasien. Jika sudah sampai di dalam lambung, alat tersebut akan mengumpulkan data melalui mata majemuknya dan mengirimkan laporannya tanpa kabel. Ada pula ilmuwan yang mengembangkan mata majemuk tiruan berukuran lebih kecil daripada kepala jarum pentul yang terdiri atas 8.500 lebih lensa. Namun demikian, kehebatan c
ptaan manusia tersebut tidak ada artinya jika dibandingkan dengan mata majemuk serangga, misalnya capung yang mempunyai kira- kira 30.000 satuan optik di setiap matanya! Kamu mengetahui siapa pencipta mata majemuk serangga yang demikian hebat? 212 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 C. Alat Optik dalam Kehidupan Sehari-hari Ayo, Kita Pelajari Istilah Penting • Kamera • Lup • Mikroskop • Teleskop • Diafragma • Lensa objektif • Lensa okuler • Teleskop bias • Teleskop pantul Mempelajari materi ini akan membantu kamu memahami prinsip kerja beberapa alat optik agar nantinya kamu dapat mengembangkan alat optik yang lebih canggih, untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi bangsa Indonesia. Mengapa Penting? Pada bagian awal ba
b ini, kamu telah menyebutkan berbagai macam alat optik yang pernah kamu jumpai. Bahkan mungkin juga, beberapa alat optik yang kamu sebutkan itu pernah kamu gunakan. Pada bagian ini kamu akan mempelajari berbagai macam alat optik. Selain itu, kamu juga akan mempelajari prinsip penggunaan alat-alat optik tersebut. Sebelum mempelajari alat optik lebih dalam, lakukan kegiatan berikut! Aktivitas 11.8 Membuat Kamera Obscura Ayo, Kita Lakukan Apa yang kamu perlukan? 1. 1 buah kaleng bekas susu bubuk 2. Kertas minyak putih atau kertas kalkir atau kertas polos yang tipis 3. Kertas karton hitam 4. Karet gelang 5. Paku kecil 6. Palu 7. Gunting 8. Lilin/lampu Ilmu Pengeta
huan Alam 213 Apa yang harus kamu lakukan? 1. Buat lubang kecil dengan paku di tengah-tengah dasar kaleng! 2. Tutup bagian kaleng yang terbuka dengan kertas minyak atau kertas kalkir! Kemudian, ikat dengan karet gelang hingga kuat! 3. Tutup bagian ini dengan karton hitam sehingga kertas minyak berada di dalam gulungan kertas hitam dan terlindung dari cahaya! 4. Nyalakan lilin, kemudian letakkan di muka lubang pada kaleng! 5. Lihat kertas minyak melalui lubang kertas hitam. Apa yang kamu lihat? 6. Geser-geser kameramu sehingga bayangan lilin pada kertas minyak terlihat jelas! 7. Bagaimana sifat bayangan yang terbentuk? 8. Bandingkan dengan Gambar 11.35! Dasar kaleng Kertas kalkir Kertas karton hitam Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.35 Skema Kam
era Obscura 1. Kamera Apakah kamu pernah mengambil gambar teman atau orang-orang terdekatmu dengan menggunakan kamera? Pernahkah kamu berpikir tentang bagaimana proses pembentukan bayangan pada kamera? Perhatikan Gambar 11.36! Pada saat kamu mengambil gambar suatu benda dengan sebuah kamera, cahaya dipantulkan dari benda tersebut dan masuk ke lensa kamera. Kamera memiliki diafragma dan pengatur cahaya (shutter) untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam lensa. Dengan jumlah cahaya yang tepat akan diperoleh foto atau gambar yang jelas. Sementara itu, untuk memperoleh foto yang tajam dan tidak kabur perlu mengatur fokus lensa. Caha
ya yang melalui lensa kamera tersebut memfokuskan bayangan benda pada film foto. Bayangannya 214 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 nyata, terbalik, dan lebih kecil dari benda aslinya. Perhatikan prinsip kerja kamera sederhana ini dengan diagram cahaya lensa cembung. Ukuran bayangan tersebut bergantung pada panjang fokus lensa, dan jarak lensa itu pada film tersebut. Jika diperhatikan, bagian-bagian dari kamera memiliki kemiripan dengan mata. Cobalah mengidentifikasi bagian-bagian kamera yang memiliki fungsi yang serupa dengan bagian-bagian mata! Lensa Shutter Film Bayangan Aperture Pengatur fokus Pengatur fokus (a) (b) Sumber: (a) Haliday & Reisnick, (b) Dok. Kemdikbud Gambar 11.36 Pembentukan Bayangan pada Kamera Analog 2. Kaca Pembesar (Lup) Pernahkah kamu melihat film yang mengisahkan tentang detektif? Ketika detektif tersebut mengungkap suatu kasus maka mereka ada yang membawa suatu benda di tangannya. Apakah benda itu? Apa fungsi benda tersebut? Perhatikan Gambar 11.37 agar kamu dapat menjawab pertanyaan di atas. Sebuah kaca pembesar memungkinkan kita untuk menempatkan objek lebih dekat ke mata kita sehingga objek tampak terlihat sudut lebi
h besar. Seberapa besar suatu objek terlihat dengan mata, dan seberapa jelas kita dapat melihat bagian-bagian kecil pada objek tersebut? Hal ini bergantung pada ukuran bayangan objek pada retina. Ukuran bayangan bergantung pada sudut pada mata Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.37 Kaca Pembesar (Lup) Ilmu Pengetahuan Alam 215 yang berhadapan dengan objeknya. Agar mata tidak mudah lelah saat menggunakan lup, letakkan benda tepat di titik fokus lup, sehingga mata tidak berakomodasi. Perhatikan Gambar 11.38! Bayangan jauh Lup tak hingga Benda Sinar datang Sinar bias F1 M1 M2 F2 Sumbu utama O Bayangan Benda Sinar datang Sinar
bias F2 F1 M1 M2 Sumbu utama O Lup (a) (b) Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.38 (a) Pengamatan Menggunakan Lup dengan Mata Berakomodasi Maksimum, (b) Pengamatan Menggunakan Lup dengan Mata Tidak Berakomodasi 3. Mikroskop Jika kamu akan melihat sel, jaringan pada penampang melintang batang tumbuhan, organisme mikroskopis seperti bakteri, alat apa yang akan kamu gunakan? Kamu pasti akan menggunakan mikroskop bukan? Tahukah kamu bagaimana prinsip kerja mikroskop? Mikroskop memiliki dua lensa utama, yaitu lensa okuler dan lensa objektif. Lensa okuler adalah lensa yang posisinya dekat dengan mata pengamat. Lensa objektif adalah lensa yang posisinya dekat dengan objek/benda yang sedang diamati. Perhatikan Gambar 11.39! 216 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 Lensa objektif Lensa okuler Meja Pengatur fokus preparat Sumber cahaya Pengatur posisi preparat Lengan mikroskop Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.39 Mikroskop Cahaya Baik lensa okuler maupun lensa objektif merupakan lensa cembung yang memiliki fokus yang berbeda. Benda yang diamati ditempatkan pada sebuah kaca objek dan disinari dari bawah. Cahaya melalui lensa objektif dan membentuk bayangan nyata dan diperbesar. Bayangan itu diperbesar, sebab benda itu terletak di antara satu dan dua jarak fokus le
nsa objektif. Selanjutnya, bayangan nyata diperbesar lagi oleh lensa okuler untuk menghasilkan bayangan maya dan diperbesar. Susunan lensa seperti ini memungkinkan menghasilkan bayangan ratusan kali lebih besar dari objek aslinya. Perhatikan Gambar 11. 40. Fob Lensa objektif s s' Lensa okuler Benda Bayangan II L Bayangan Fok I Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.40 Pembentukan Bayangan pada Mikroskop Ilmu Pengetahuan Alam 217 4. Teleskop Kamu tentunya pernah melihat bulan pada malam hari. Apakah kamu dapat melihat secara jelas permukaan bulan dengan menggunakan mata telanjang? Dengan menggunakan sebuah teleskop, kamu akan dapat
melihat kawah dan ciri-ciri lain di permukaan bulan secara jelas. Teleskop dirancang untuk mengumpulkan cahaya dari benda-benda yang jauh. Teleskop dapat berupa teleskop bias dan teleskop pantul. a. Teleskop Bias Teleskop adalah alat optik yang dapat membuat benda-benda yang berada pada tempat yang jauh menjadi terlihat dekat. Perhatikan Gambar 11.41! Teleskop bias sederhana merupakan kombinasi antara dua lensa cembung yang terletak pada bagian pipa. Lensa yang lebih besar adalah lensa objektif, sedangkan yang lebih kecil adalah lensa okuler (lensa mata). Lensa objektif membentuk sebuah bayangan dan kemudian bayangan tersebut akan diperbesar oleh lensa okuler. Lensa objektif pada teleskop bias memiliki diameter yang lebih besar daripada d
iameter mata kamu saat membuka. Hal ini berarti akan lebih banyak cahaya yang dipantulkan oleh objek yang dapat masuk ke dalam lensa yang kemudian akan masuk ke dalam mata. Dengan demikian, bayangan yang terbentuk oleh lensa objektif akan lebih jelas daripada bayangan yang terbentuk oleh mata, karena bayangan yang terbentuk sangat jelas, maka objek yang terlihat juga menjadi lebih detail. Lensa objektif (lensa cembung) Lensa okuler (lensa cembung) Sinar datang Lensa objektif Lensa okuler Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.41 Teleskop Bias 218 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 b. Teleskop Pantul Lensa objektif yang terdapat pada teleskop pantul digantikan oleh cermin cekung. Bayangan dari sebuah objek yang letaknya jauh terbentuk di dalam tabung teleskop ketika cahaya dipantulkan dari cermin cekung. Cahaya yang dipantulkan objek yang jauh memasuki salah satu ujung tabung dan ditangkap oleh cermin lain pada ujung yang lain. Cahaya ini dipantulkan dari cermin cekung ke cermin datar yang ada di dalam tabung. Cermin datar kemudian memantulkan cahaya ke lensa okuler, yang berfungsi memperbesar gambar. Perhatikan Ga
mbar 11.42! Cermin utama (cermin cekung) Cermin sekunder (cermin datar) Lensa okuler Sinar datang Lensa okuler Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 11.42 Teleskop Pantul Ayo, Kita Renungkan Setelah mempelajari tentang indra penglihatan dan alat optik, kamu dapat memahami proses melihat suatu benda. Proses yang dilalui bukanlah proses yang sederhana, bahkan proses yang sangat rumit. Saat cahaya yang terlalu terang mengenai wajahmu, tanpa disadari mata pasti langsung tertutup. Ini merupakan salah satu gerak refleks yang bertujuan menjaga mata dari masuknya cahaya terlalu besar yang dapat menyebabkan kerusakan pada mata. Mata merupakan salah satu organ penting yang harus digunaka
n dan dijaga dengan baik. Pernahkah kamu berpikir bahwa organ mata telah menginspirasi para ilmuwan membuat berbagai alat untuk kesejahteraan umat manusia? Para ilmuwan dianugerahi Tuhan kemampuan untuk dapat menerapkan prinsip kerja organ penglihatan seperti lensa, iris Ilmu Pengetahuan Alam 219 mata, dan retina untuk membuat kacamata, teleskop, mikroskop, dan kamera. Alat-alat tersebut sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Kacamata dapat membantu manusia yan
g mengalami gangguan penglihatan. Mikroskop digunakan untuk mengetahui mikroorganisme, struktur jaringan, struktur sel, struktur organel dari makhluk hidup, dan lain sebagainya. Kamera dapat digunakan untuk mengambil gambar dan mengabadikan kejadian-kejadian dalam hidup kita. Bagaimana sikapmu setelah mempelajari materi tentang cahaya dan alat optik? Coba kamu jawab pertanyaan pada Tabel 11.7 dengan memberi tanda centang () pada kolom “ya” atau “tidak”! Tabel 11.7 Pertanyaan untuk Refleksi Terkait Cahaya dan Alat Optik No Pertanyaan Ya Tidak 1 Sudahkah kamu bersyukur atas karunia Tuhan berupa mata dan keberadaan alat optik yang dibuat dengan menerapkan prinsip kerja mata? 2 Apakah kamu selalu menjaga kesehatan mata dengan membaca pada jarak minimal 30 cm? 3 Apakah kamu selalu berusaha menjaga kesehatan mata dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung vitamin A seperti wortel, sawi, telur, susu, dan lain sebagainya? 4 Apakah kamu terinspirasi untuk membuat teknologi tepat guna yang menerapkan konsep cahaya dan alat optik? 5
Apakah kamu mampu mengidentifikasi bagian kamera yang memiliki cara kerja seperti mata? Coba kamu hitung, berapa total skormu dengan ketentuan: ƒ Jawaban “ya” mendapat skor 2 (dua) ƒ Jawaban “tidak” mendapat skor 0 (nol) Bandingkan total skormu dengan kriteria berikut. ƒ Skor 0 - 3 : berarti kamu memiliki sikap yang kurang baik dala
m mempraktikkan konsep cahaya dan alat optik. ƒ Skor 4 - 6 : berarti kamu memiliki sikap yang baik dalam mempraktikkan konsep cahaya dan alat optik. ƒ Skor 7 - 10 : berarti kamu memiliki sikap yang sangat baik dalam mempraktikkan konsep cahaya dan alat optik. Untuk kamu yang memiliki sikap yang kurang baik, sebaiknya terus berusaha untuk meningkatkan motivasimu dalam belajar tentang materi cahaya dan alat optik. 220 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 Info Tokoh 965-1039 M Antoni Van Leeuwenhoek Filsuf inggris penemu kaca pembesar (lup) Ibnu Sahl Seorang filsuf dari Andalusia yang menemukan hukum pembiasan cahaya 1564-1642 M 810-887 M Abbas Ibnu F
irnas Menemukan kaca dan menemukan cara pembuatan kaca silika dan kaca murni tak berwarna Galileo Galilei Menemukan teleskop 940-1000 M 1214-1294 M Ilmuwan dari Basra yang merupakan penemu kamera obscura Ibnu al-Haitham 1632-1723M Roger Bacon Menemukan mikroskop Ilmu Pengetahuan Alam 221 Rangkuman 1. Cahaya memiliki sifat-sifat khusus. Cahaya dapat merambat lurus, dipantulkan, dibiaskan, dan merupakan gelombang elektromagnetik. 2. Pemantulan cahaya dapat berupa pemantulan baur dan pemantulan teratur. 3. Pemantulan baur terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang yang tidak rata, seperti aspal, tembok, batang kayu, d
an lainnya. 4. Pemantulan teratur terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang yang rata, seperti cermin datar atau permukaan air danau yang tenang. Pada pemantulan baur dan pemantulan teratur, sudut pantulan cahaya besarnya selalu sama dengan sudut datang cahaya. 5. Cahaya yang mengenai benda sebagian akan dipantulkan ke mata dan sebagian lagi akan diserap benda sebagai energi. 6. Cahaya dapat dipantulkan pada cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung. 7. Cahaya akan dibiaskan ketika melalui dua medium dengan kerapatan optik yang berbeda. 8. Cahaya dapat dibiaskan pada lensa cekung dan lensa cembung. 9. Warna cahaya yang dapat dilihat tergantung pada panjang gelombang dari gelombang cahaya yang masuk ke mata. 10. Benda hanya akan memantulkan s
pektrum cahaya yang warnanya sama dengan warna permukaan benda tersebut, sehingga kita dapat mengindrai dengan tepat warna-warna benda tersebut. 11. Gelombang cahaya terbentuk karena adanya perubahan medan magnet dan medan listrik secara periodik, sehingga merupakan gelombang elektromagnet. 12. Gelombang cahaya matahari memancar ke segala arah sampai ke bumi meskipun melalui ruang hampa udara. Hal ini berarti gelombang cahaya dapat merambat pada ruang koson
g (hampa udara) tanpa adanya materi. 13. Pembentukan bayangan pada cermin dan lensa menggunakan sinar-sinar istimewa. 222 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2 14. Bayangan bersifat nyata apabila titik potongnya diperoleh dari perpotongan sinar-sinar pantul yang konvergen (mengumpul). Sebaliknya, bayangan bersifat maya apabila titik potongnya merupakan hasil perpanjangan sinar-sinar pantul yang divergen (menyebar). 15. Bayangan pada cermin datar bersifat maya. 16. Bayangan yang terbentuk pada cermin cembung bersifat maya, tegak, dan diperkecil. 17. Sifat bayanga
n yang terbentuk pada lensa cekung dan lensa cembung tergantung pada posisi benda. 18. Pembentukan bayangan pada mata manusia merupakan bentuk pemanfaatan alat optik dalam kehidupan sehari-hari. 19. Jenis alat optik dalam kehidupan sehari-hari adalah kamera, lup, mikroskop, teropong, dan teleskop. 20. Bagian mata yang banyak berperan pada proses pembentukan bayangan benda adalah kornea, iris, lensa, dan retina. 21. Gangguan pada lensa mata dapat menyebabkan seseorang menderita miopi, hipermetropi, buta warna, presbiopi, dan astigmatisma. 22. Miopi adalah kelainan
yang menyebabkan seseorang tidak dapat melihat dengan jelas benda yang jaraknya jauh (tak hingga). Penderita hipermetropi dapat dibantu dengan lensa cekung. 23. Hipermetropi adalah kelainan yang menyebabkan seseorang tidak dapat melihat dengan jelas benda yang jaraknya dekat. Penderita hipermetropi dapat dibantu dengan lensa cembung. 24. Buta warna adalah kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu warna tertentu. 25. Penderita presbiopi tidak mampu melihat dengan jelas benda- benda yang berada di jarak jauh maupun benda yang berada pada jarak dekat. Presbiopi dapat dibantu dengan kaca mata rangkap, yaitu kaca mata cembung dan cekung. 26. Mata serangga disebut juga mata majemuk atau mata faset yang terdiri atas beberapa omatidia. Omatidia berfungsi sebagai reseptor penglihatan yang terpisah. Gabungan seluruh respons dari omatidia merupakan bayangan mosaik.
Sumber buku siswa ipa kelas 8
Post a Comment for "KUNCI JAWABAN IPA kelas 8 halaman 224 225 226 227 bab 11 uji kompetensi "